tembung-tembung ing ngisor iki banjur gawenen tuladha : Ngelmu : Tuladha Ukara : 1. Tembung Tegese 2. Tembung Tegese Tuladha Ukara : …. 3. Tembung Tegese Tuladha Ukara : : Angkara 4. Tembung Tegese : Tuladha Ukara : : Sengsem 6. Tembung Tegese Tuladha Ukara : : Karem 5. Tembung Tegese Tuladha Ukara : ….. : Tinurut : Jalma

tembung-tembung ing ngisor iki banjur gawenen tuladha : Ngelmu : Tuladha Ukara : 1. Tembung Tegese 2. Tembung Tegese Tuladha Ukara : …. 3. Tembung Tegese Tuladha Ukara : : Angkara 4. Tembung Tegese : Tuladha Ukara : : Sengsem 6. Tembung Tegese Tuladha Ukara : : Karem 5. Tembung Tegese Tuladha Ukara : ….. : Tinurut : Jalma​

Mapel B. Daerah, Jenjang Sekolah Menengah Atas

  • Ngelmu
    Tegese: Ilmu
    Tuladha Ukara: Ranti golek ngelmu ing sisih liya
  • Angkara
    Tegere: kejahatan
    Tuladha Ukara: Angkara iku tumindak ala
  • Sengsem
    Tegese: Terpikat
    Tuladha Ukara: Jono kesengsem karo kaendahane kembang desa
  • Tinurut
    Tegese: berdasarkan
    Tuladha Ukara: tinurut ilmu agama dilarang nyolong

Pembahasan:

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat  Jawa. Orang Jawa di Pulau Jawa dituturkan oleh orang Jawa yang  tinggal di  Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Bahasa ini tidak hanya dituturkan di  Jawa, tetapi juga  di  Lampung, Ase, Riau, Kepulauan Riau (Kepuri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan,  Sulawesi Tenggara. Bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia. Bahasa Jawa yang digunakan di  DIY adalah dialek Jawa Soloyoga. Dialek Soloyoga sudah menyebar di  DIY.  Berdasarkan hasil perhitungan dialek, dialek Jawa yang diucapkan di Solo dan Yoga memiliki dialek dan subdialek yang berbeda dengan  yang terdapat di wilayah lain di Indonesia. Orang Jawa  Solo dan Yoga adalah Riau (Kabupaten Indragiri Penuh), Ase, Kalimantan Selatan, Lampung,  Jambi,  Bali (Kabupaten Buleleng),  Bengkulu (Kabupaten Lejan Levon), Sumatera Utara, NTB.Memiliki dialek yang berbeda dengan orang Jawa. Perbedaan proporsi sub-dialek antara Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur adalah 31% hingga 50%, sedangkan perbedaan proporsi antara negara bagian dan Sulawesi Utara adalah 51% hingga 80%. Bahasa Jawa yang digunakan di  Jawa Barat dan Banten terdiri dari empat dialek: (1) dialek Pantai Utara (Pantura), (2) dialek Chikonen, (3) dialek Tilebon, dan (4) dialek Siamis. Selisih persentase keempat dialek tersebut adalah antara 51% dan 60,75%.

Pelajari lebih lanjut:

Materi tentang bahasa daerah

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1

Pertanyaan Baru di B. Daerah


Ing ngisor iki,titikane teks deskripsi,kajaba… A.nggambarake samubarang kanthi gamblang. B.nggambarake kadadeyan kang migunakake panca indra. C.mratelakake ciri ciri obyek kanthi srampangan. D.mratelakake ciri ciri obyek kanthi rinci mohon dibantu ya… Besok dikumpulkan… terima kasih​

B. Daerah, Sekolah Menengah Pertama

Jawaban:

Kajaba C. Mretelake ciri-ciri objek kanthi srampangan

Penjelasan:

Kecuali C. Menjelaskan ciri-ciri objek secara seenaknya/asal-asalan

A. Menggambarkan hal-hal kejadian dengan jelas

B. Menggambarkan kejadian dengan menggunakan panca indera

D. Menjelaskan ciri-ciri objek secara rinci


Tembung asri tegese? Tembung cancut tegese?
Tembung wiyata tegese?
Tembung disangga tegese?

B. Daerah, Sekolah Menengah Pertama

Asri nduweni tegese kahanan sing asrep ora sumuk. Cancut tegese ngerjakke prakarya utowo penggawean. Wiyata tegese piwulang utawa ajaran. Disangga kuwi tegese nggawa barang sing dideleh ning ndhuwur sirah utawa biasane diarani nyunggi.

Pembahasan:

Bahasa Jawa memiliki ciri khas logat yang berbeda dengan bahasa daerah lainnya. Bahasa ini termasuk ke dalam rumpun Austronesia yaitu subkelompok Melayu-Polinesia. Di mana Bahasa Jawa masih satu kerabat dengan bahasa Melayu, Sunda, Bali dan banyak bahasa lainnya di Indonesia. Asal muasal bahasa Jawa adalah dari bahasa Sansekerta yang mengalami akulturasi dengan masyarakat Jawa menjadi bahasa Kawi. Berbeda dengan bahasa Jawa, bahasa Kawi cenderung lebih sulit dengan banyakanya bahasa Krama Alus didalamnya. Namun, saat ini untuk keseharian masyarakat Jawa sering menggunakan basa Ngoko. Kecuali saat berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang disegani atau atasan dalam lingkup kerja, yang menggunakan basa Krama. Sehingga bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan bahasa, diantaranya adalah:

  • Basa Ngoko Lugu.
  • Basa Ngoko Alus (Inggil).
  • Basa Krama Lugu.
  • Basa Krama Alus (Inggil).

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang contoh percakapan menggunakan bahasa Krama

2. Materi tentang contoh cerita menggunakan bahasa Jawa

3. Materi tentang arti beberapa kata dalam bahasa Jawa

Detail jawaban

Kelas  : SMP

Mapel : Bahasa Jawa

Bab     :

Kode  :        

   

#TingkatkanPrestasimu #SPJ3


tembung 1 asri 2 cancut 3 kerja bakti 4 wiyata 5 disangga 6 crah 7 bubrah 8 rukun 9 santosa 10 guyub opo tegese

B. Daerah, Sekolah Menengah Pertama

Tegese tembung ing ngisor iki:

  1. Asri tegese asrep (sejuk).
  2. Cancut tegese nggarap (mengerjakan).
  3. Kerja bakti tegese soyo.
  4. Wiyata tegese piwulang (ajaran).
  5. Disangga tegese disunggi (dipanggul).
  6. Crah tegese tukaran (bertengkar).
  7. Bubrah tegese buyar (bubar).
  8. Rukun tegese guyub (akur).
  9. Santosa tegese kiyat (kuat).
  10. Guyub tegese rukun (akur).

Pembahasan:

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa ini menempati sebagai bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia yakni sebanyak 15,6 juta penutur. Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk membedakan cara komunikasi dengan yang lebih tua dan yang lebih muda. Saat berkomunikasi dengan yang lebih muda biasanya menggunakan basa Krama. Sedangkan saat berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda biasanya menggunakan basa Ngoko. Salah satu keistimewaan dari bahasa Jawa adalah logat khasnya yang membedakan dengan bahasa daerah lain. Loga ini sering disebut dengan logat medok. Pada beberapa soal bahasa Jawa terdapat beberapa kata yang sulit dan susah untuk dipahami sehingga menggunakan nama lain atau penjabaran mengenai kata tersebut yang sering disebut dengan tembung padha tegese. Contohnya adalah pada soal di atas.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang contoh tembung padha tegese

2. Materi tentang arti dari kata atos-atos bahasa Jawa

3. Materi tentang arti dari kata luput bahasa Jawa

Detail jawaban

Kelas  : SMP

Mapel : Bahasa Jawa

Bab     :Padha tegese

Kode  :        

 

#TingkatkanPrestasimu #SPJ3


Adam dan hawa mendidik anak-anaknya berbakti kepada Tuhan dengan cara… a. menghormati orang tua
b. suka menolong orang lain
c. beribadah di Bait Allah
d. mempersembahkan korban

(Agama Kristen) tolong dijawab​

B. Daerah, Sekolah Menengah Pertama

Jawaban:

c beribadah di bait alah di bait alah karena kain dan Habel selalu didik untuk untuk menghormati penciptanya dan selalu memberikan persembahan dan mendengarkan firman-nya.


1.) perangan pawarta kang dhisik dhewe , biasane mung ditulis nganggo tembung tembung supaya nuwuhake minat pembaca yaiku… 2.) pawarta asale saka tembung warta kang tegese…

B. Daerah, Sekolah Menengah Pertama

1) Perangane pawarta sing ana ning ngarep (dhisik) tujuane ditulis kanggo nuwuhake minat pembaca yoiku alinea pam buka.

2) Pawarta asale saka tembung warta yoiku tegese kabar (berita).

Pembahasan:

Pawarta merupakan suatu laporan atau kabar terkini yang menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi secara langsung berdasarkan fakta di lapangan. Waktu kejadian berita biasanya langsung disiarkan atau terjadi dalam waktu yang berdekatan. Kandungan dalam berita mudah dimengerti dan menarik bagi para pembaca. Berita yang disampaikan harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam Bahasa Indonesia pawarta sering disebut dengan berita. Terdapat beberapa bagian dari pawarta, yaitu:

  • Irah-irahan (Judul). Memuat judul berita yang mencangkup gambaran dari isi berita.
  • Alinea Pam buka (Alinea Pembuka). Terdapat berada di awalan berita dimana menggambarkan informasi dari berita dan menambahkan minat para pembaca untuk mau membaca pawarta.
  • Awak Pawarta (Isi Berita). Merupakan gambaran keseluruhan isi dari berita. Biasanya mengandung 5W+1H (Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Kenapa dan Bagaimana).
  • Pa nutup Pawarta (Penutup Berita). Merupakan bagian akhir dari berita yaitu kesimpulan berupa ringkasan dari isi berita.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang macam-macam jenis dari berita

2. Materi tentang contoh berita menggunakan bahasa Jawa

3. Materi tentang ciri-ciri dari berita

Detail jawaban

Kelas : SMA

Mapel : Bahasa Jawa

Bab : Pawarta

Kode :

#TingkatkanPrestasimu #SPJ3

Related Posts with Google CSE

Artikel Terkait