Perbandingan massa besi dan massa oksigen pada senyawa besi (II) oksida adalah 7 : 2. Jika gas oksigen yang diperlukan adalah 14 gram. Maka massa besi yang bereaksi adalah ….

Perbandingan massa besi dan massa oksigen pada senyawa besi (II) oksida adalah 7 : 2. Jika gas oksigen yang diperlukan adalah 14 gram. Maka massa besi yang bereaksi adalah …. Pilih salah satu:
a. 14 gram
b. 49 gram
c. 2 gram
d. 7 gram
e. 42 gram

Mapel Kimia, Jenjang Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

E.

Penjelasan:

Dengan perbandingan masaa Fe : O = 7 : 2 dan massa Oksigen yg diketahui adalah 14 gram, maka massa besi yg bereaksi = ( 7 / 2 ) x 14 gram = 49 gram

Pertanyaan Baru di Kimia


Lihat soal digambar dan wajib pakai cara!!!​

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

D. 7 : 4

Penjelasan:

massa Fe : massa S = ( mol Fe x Ar Fe ) : ( mol S x Ar S ) , mol Fe & mol S dapat dilihat dari perbandingan koefisien dalam reaksi

massa Fe : massa S = ( 1 x 56 ) : ( 1 x 32 )

massa Fe : massa S = 56 : 32 = 7 : 4


Kesimpulan sistem pariodik modern,sejarah perkembangan sistem unsur pariodik dan sifat pariodik unsur ? kesimpulan nya dari semua materi tersebut!!! tolong yaa​

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Di tahun 1984, J.A.R Newlands mengklasifikan unsur berdasar kenaikan berat atomnya. Unsur ini dapat dikenali dengan nomor urut dan dibagi dalam tujuh golongan.

Ketujuh golongan tersebut ialah Hidrogen, Litium, Berilium, Karbon, Nitrogen, Boron serta Oksigen. Hubungan ketujuh golongan ini dikenal sebagai hokum oktaf.

Golongan pada sistem periodik unsur itu sendiri merupakan kolom vertikal yang terdapat pada tabel periodik. Golongan dianggap penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.

Pengelompokan dalam golongan ini ialah unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena memiliki elektron yang sama, maka unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama.

Unsur-unsur pada golongan pertama merupakan logam alkali atau golongan utama. Sedangkan golongan kedua dinamakan logam transisi merupakan logam alkali tanah. Dan dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam yang terdiri atas lanthanide dan aktinida.

Sedangkan periode ialah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat 7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom yang dimiliki.

Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur tebanyak ialah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.

Sifat-sifat pada Sistem Periodik Unsur

Dalam sistem periodik unsur, terdapat beberapa sifat, di antaranya ialah sifat logam, jari-jari atom dan juga energi ionisasi. Dan berikut pemahaman mengenai sifat sistem periodik unsur yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Sifat Unsur

Berdasarkan sifat unsur-unsur bisa dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu logam, non logam dan juga metalloid. Pada logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion positif.

Sedangkan untuk non logam, mereka cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur-unsur metalloid dimana unsur metalloid memiliki kedua sifat seperti logam dan non logam.

2. Jari-jari Atom

Jari-jari atom ialah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau angstrom.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan pertambahan dapa kulit elektron.

3. Energi Ionisasi

Energi ionisasi pertama ialah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua ialah energi yang diserap untuk meleas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.

4. Afinitas Elektron

Afinitas eletron ialah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negative. Sifat non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.

5. Kelektronegatifan

Kelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.

1. Robert Boyle

Pada sejarah perkembangannya sistem periodik unsur yang dipakai pada saat ini merupakan sistem periodik unsur modern yang dipublikasikan oleh Dimitri Mendeleev pada tahun 1869.

Sedangkan menurut sejarahnya Robert Boyle merupakan orang pertama yang memberikan definisi mengenai unsur. Menurutnya unsur merupakan zat yang tidak dapat dibagi menjadi dua zat atau lebih secara kimiawi.

2. Lavoiser

Setelah Boyle memberikan penjelasan mengenai hal tersebut, pada tahun 1769 Lavoiser pun menerbitkan daftar unsur-unsur dan membaginya pada unsur logam maupun unsur non logam.

Dan menurut Lavoiser terdapat perbedaan antara logam dan non logam di antaranya,

Logam:

-Berwujud padat pada suhu kamar kecuali raksa

-Mengkilap saat di gosok-gosokan

-Merupakan konduktor yang baik

-Dapat ditempa atau direnggangkan

-Penghantar panas yang baik

Non logam:

-Ada yang berupa zat padat, cair atau gas pada suhu kamar

-Tidak mengkilap jika digosok, keculai intan atau karbon

-Bukan konduktor yang baik

-Umumnya rapuh terutama berwujud padat

-Bukan penghantar panas yang baik.

 

3. Johann Wolfgang Dobereiner

Dobereiner merupakan orang pertama yang menemukan hubungan sifat dengan massa atom.unsur-unsur tersebut dikelompokkan menjadi 3 triade, yaitu

Triade Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K)

Triade Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Br)

Triade klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I)

4. Dmitri Mendeleev

Pada tahun 1869 Dmitri Ivanovich Mendeleev melakukan pengamatan 63 unsur yang telah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat dari massa atom itu relatif. Berdasarkan hasil pengamatannya ia menempatkan unsur-unsur tersebut pada golongan dan juga periode yang dikenal saat ini.

 


mohon bantuannya teman teman, disertakan dengan penjelasan nya ya. tolong jangan bercanda.. terimakasih banyak ​

Kimia, Sekolah Menengah Pertama

Jawaban:

Zat P =  KBr

Zat Q =  HCl

Zat R =  Asam Cuka (CH₃COOH)

Zat S =  Gula

Penjelasan:

  • Pada Zat P itu KBr dimana itu merupakan  campuran garam yang memilki sifat kuat yakni Logam KOH dan larutan HBr yang tentunya campuran  larutan tersebut sifat elektrolitnya sangat kuat ketika di uji larutan tersebut elektroda tersebut memiliki banyak gelembung dan lampu tersebut menyala
  • Pada Zat Q itu HCl dimana itu adalah asam kuat yang sifat larutannnya itu elekrolit kuat sehingga ketika di uji larutan memilki banyak gelembung dan lampu nya menyala
  • Pada zat R itu Asam Cuka dimana itu adalah asam lemah yang memilki sifat larutan elektrolit lemah sehingga ketika di uji larutan tersebut memiliki sedikit gelembung dan lampunya tidak menyala
  • Pada zat S itu Gula dimana larutan gula itu sifatnta laritannya non elektrolit sehingga ketika di uji larutan tersebut tidak memilki gelembung dan lampu tidak menyala


Pada saat besi dipanaskan didalam gas klor akan dihasilkan senyawa besi klorida yang mengandung 34,5% massa besi. A. Tentukan rumus empiris senyawa besi kloridab. Jika Mr senyawa = 325, bagaimana rumus molekul senyawanya ​.

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Rumus empiris: FeCl3

Rumus molekul: Fe2Cl6

Penjelasan:

Misal senyawa besi klorida = 100 gram

massa besi = 34,5% x 100 gram = 34,5 gram

massa klorida = 65,5℅ x 100 gram = 65,5 gram

Mencari perbandingan mol besi dengan klorida dengan rumus : mol = massa / Ar

Ar besi = 56 , Ar Cl = 35,5

mol besi = 34,5 / 56 = 0,62 mol

mol klorida = 65,5 / 35,5 = 1,84 mol

mol besi : mol klorida = 0,62 : 1,84 mol = 1 : 3

Jadi rumus empiris besi klorida: FeCl3

( FeCl3 ) n = Mr

( 1 x Ar Fe + 3 x Ar Cl ) n = 325

( 1 x 56 + 3 x 35,5 ) n = 325

( 111,5 ) n = 325

n = 2

( FeCl3 ) 2 => Fe2Cl6


Hitunglah perubahan enthalpy standar ΔH0 pada suhu 250 untuk reaksi berikut : N2H4 (l) + O2 (g) ⇔ NO2 (g) + H2O (l)
Dengan menggunakan enthalpy standar pembentukan (ΔHf0) rekatan dan produk pada suhu 250C

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

N₂H₄ + 3O₂ ⇔ 2NO₂ + 2H₂O ( Sudah Setara)

ΔH = ΔHf produk – ΔHf reaktan

ΔH = (2 × ΔHf NO₂ + 2 ΔHf × H₂O) – ( 1 × ΔHf N₂H₄ + 3 × ΔHf O₂ )

ΔH = ( 2 × 33,18 + 2 × (-285,8)) – ( 1 × 50,63 + 3 × 0)

ΔH = (66,36 + (-571,6)) – 50,63

ΔH = -505,24-50,63

ΔH = -555,87

Penjelasan:

Semoga Bermanfaat makasih, jangan lupa dijadikan jawaban tercerdas ya :v

Related Posts with Google CSE

Artikel Terkait