Ketetapan di atas berdasar pada penyelidikan yang mendalam atas naskah otentik risalah sidang “Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-oesaha Persiapan kemerdekaan” yang mencatat bahwa pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno yang mencetuskan untuk pertama kalinya Pancasila sebagai dasar Negara. Ketetapan ini bertujuan menetapkan asal-usul dan perkembangan hidup berbangsa dan menegaskan tumpuan utama kehidupan bernegara Republik Indonesia.
Dengan merayakan hari lahirnya Pancasila, bangsa ini hendak mengenang peristiwa yang dihasilkan melalui percakapan yang sedemikian mendalam dan demokratis dari “founding fathers and mothers” bangsa kita. Para pendiri bangsa ini secara terbuka dapat menerima berbagai pikiran dan gagasan, dan meramunya menjadi konsensus dasar bernegara. Dengan penetapan Pancasila selanjutnya disusun Undang-Undang Dasar negara RI yang secara substantif dibuat demi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan latar belakang sejarah seperti itu, layaklah bangsa ini merayakan hari lahir Pancasila setiap tahun, dan merasakan bahwa Pancasila membuat bangsa ini bersatu, dan menjadi motivasi untuk berbagi, sekaligus memberikan semangat bagi putra-putri bangsa ini untuk leluasa menikmati kehidupan yang sejahtera, yang menjadi basis munculnya prestasi yang sebaik-baiknya. Perayaan yang sedemikian akan membuat peringatan 1 Juni menjadi momentum untuk menegaskan komitmen bersama sebagai berbangsa, yang dalam kesatuannya berkomitmen membangun kemandirian bangsa. Dengan merayakaan hari lahir Pancasila, bangsa Indonesia berkomitmen untuk mengarusutamakan Pancasila sebagai panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Komitmen itulah yang dapat memandu bangsa ini untuk bersama-sama meraih cita-cita yang gemilang.
Melalui peringatan hari lahir Pancasila, bangsa ini diharapkan dapat menghayati dengan mendalam makna kesatuan dan persatuan, dimana warganya dengan latar belakang yang majemuk dapat bertemu, saling memahami dan bersepakat. Merayakan hari Pancasila berarti kita menguatkan fondasi berbangsa, dan merasakan indahnya bersatu, berbagi dan berprestasi untuk mencapai cita-cita bangsa. Peringatan hari lahir Pancasila pada tahun 2018 ini juga diharapkan dapat menunjukkan cara-cara khas berbagi dalam peri kehidupan sehari-hari anak-anak bangsa. Peringatan hari lahir Pancasila perlu ditandai dengan semangat gotong royong, terutama dalam persiapan dan penyelanggaraannya. Dengan semangat gotong royong perayaan ini menjadi milik bersama. Untuk mendapatkan file banner Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila silakan klik |di sini.|
1. Pancasila membuat bangsa ini bersatu, sekaligus memberikan semangat bagi putra-putri bangsa untuk leluasa menikmati kehidupan yang sejahtera, yang memberikan motivasi untuk berbagi, dan menjadikan sumber inspirasi untuk berprestasi yang sebaik-baiknya;
2. Merayakan hari lahir Pancasila berarti kita menguatkan fondasi berbangsa, dan merasakan indahnya bersatu, berbagi, dan berprestasi untuk mencapai kejayaan bangsa di masa depan;
1. Sila Pertama, kegiatannya antara lain :
a. Silaturrahmi Kebangsaan 8 Daerah (Safari Ramadhan) akan dilaksanakan pada Tanggal 16 Mei-10 Juni 2018 yang akan di Jakarta, Palu, Jombang, Sukabumi, Pontianak, Medan, Nusa Tenggara Barat dan Rembang
b. Anjangsana antar aktivis keagamaan
c. Menyelenggarakan pengajian kebangsaan yang dihadiri oleh masyarakat lintas iman.
d. Bergotong Royong membersihkan tempat-tempat Ibadah yang dilakukan lintas
Pemeluk Agama
2. Sila Kedua, Kegiatannya antara lain :
a. Kunjungan dengan memberikan bantuan ke Rumah-rumah Yatim Piatu dan
Panti-panti Jumpo
b. Memberikan apresiasi kepada Individu atau Komunitas yang berjuang untuk
Kemanusiaan di daerah.
c. Pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.
3. Sila Ketiga, Kegiatannya antara lain :
a. Kemah Kebangsaan yang dikuti oleh pelajar, nahasiswa dan pemuda
b. Tinggal bersama dalam keluarga yang berbeda agama dalam keluarga yang berbeda
etnis dan agama untuk beberapa hari
c. Menyelenggarakan gelar seni budaya untuk memupuk rasa persatuan
d. Membentuk warga siaga di tiap daerah
4. Sila Keempat, Kegiatannya antara lain :
a. Simulasi sidang parlemen untuk pelajar, mahasiswa dan pemuda
b. Rembug Warga untuk membahas masalah pembangunan lingkungan
c. Sharing Pengalaman dengan para aktivis politik
5. Sila kelima
a. Berbagi rasa pengusaha dan rakyat
b. Silaturrahmi pengusaha dan rakyat
c. Dukungan pengusaha besar kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
d. Pendirian Balkoda (Balai Ekonomi Desa) yang ditopang oleh pengusaha besar