Jelaskan pengertian fiil madli, mudhori’ dan amar beserta contohnya masing-masing 3!
Mapel B. Arab, Jenjang Sekolah Menengah Atas
A. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata yang menujukkan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi di waktu lampau. Fi’il madhi merupakan bentuk dasar dari kata dalam bahasa Arab. Ciri dari fi’il madhi adalah difathahkan huruf akhirnya kecuali jika fa’ilnya dhamir tertentu. Contoh fi’il madhi:
قَرَأَ – عَلِمَ – قَاتَلَ – اِنْكَسَرَ – اِسْتَشْفَى – تَجَلْبَبَ
Apabila subjeknya berupa isim dhamir, maka ujungnya berubah sesuai dengan dhamirnya.
B. Fi’il Mudhari
Fi’il mudhari adalah kata yang menunjukkan suatu perkataan dan peristiwa yang terjadi di masa sekarang atau masa yang akan datang. Cara mengubah fi’il madhi menjadi bentuk mudhari’ adalah dengan menambahkan salah satu huruf mudharaah yaitu alif, nun, ya’, dan ta’ yang dikumpulkan dalam kata (أَنَيْتُ).
ضَرَبَ ← يَضْرِبُ
عَلَّمَ ← يُعَلِّمُ
Pada fi’il tsulatsi maka difathahkan huruf mudharaahnya, disukunkan fa’nya dan berharakat ‘ainnya.
عَلِمَ ← يَعْلَمُ
دَخَلَ ← يَدْخُلُ
Sedangkan apabila fi’il madhinya terdiri dari 4 huruf maka didhammahkan huruf mudharaahnya dan kasrah ‘ainnya.
أَخْرَجَ ← يُحْرِجُ
وَسْوَسَ ← يُوَسْوِسُ
Apabila pada fi’il madhi terdapat hamzah tambahan maka pada bentuk mudhari’ dibuang hamzahnya.
أَدْخَلَ ← يُدْخِلُ
اِسْتَغْفَرَ ← يَسْتَغْفِرُ
Apabila pada bentuk madhi diawali ta’ tambahan maka fa’ dan ‘ainnya difathahkan.
تَبَاعَدَ ← يَتَبَاعَدُ
تَدَحْرَجَ ← يَتَدَحْرَجُ
Apabila pada bentuk madhi diawali hamzah’ tambahan dan hurufnya lebih dari 4 maka ‘ainnya dikasrahkan.
اِجْتَمَعَ ← يَجْتَمِعُ
اِسْتَخْرَجَ ← يَسْتَخْرِجُ
C. Fi’il Amar
Fi’il amar adalah kata kerta yang digunakan untuk memerintah atau memohon. Fi’il amar menunjukkan peristiwa yang akan datang.
Cara membuat fi’il amar adalah dengan mensukunkan akhirnya atau membuang nun dan membuang huruf mudharaahnya. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah hamzah washal. Apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya disukunkan.
Sukunkan akhirnya atau buang huruf terakhirnya. Dibuang akhirnya apabila akhirnya berupa nun tambahan dan sebelumnya mad atau berupa huruf ilat.
تُبَاعِدُ ← تُبَاعِدْ
تَرْجِعُ ← تَرْجِعْ
تَرْجِعُوْنَ ← تَرْجِعُوْا
تَقُوْلُ ← تَقُوْلْ ← تَقُلْ
تَخْشَى ← تَخْشَ
Kemudia huruf mudharaahnya dibuang. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah hamzah washal. Adapun cara baca hamzahnya adalah apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya dibaca kasrah.
تُبَاعِدْ ← بَاعِدْ
تَرْجِعْ ← رْجِعْ ← اِرْجِعْ
تَرْجِعُوْا ← رْجِعُوْا ← اِرْجِعُوْا
تَقُلْ ← قُلْ
تَخْشَ ← خْشَ ← اِخْشَ
Berikut contoh fi’il amar dengan berbagai pola isim dhamir.
Contoh dhamir
بَاعِدْ
اُدْخُلْ
أَنْتَ
بَاعِدَا
اُدْخُلَا
أَنْتُمَا
بَاعِدُوْا
اُدْخُلُوْا
أَنْتُمْ
بَاعِدِيْ
اُدْخُلِيْ
أَنْتِ
بَاعِدَا
اُدْخُلَا
أَنْتُمَا
بَاعِدْنَ
اُدْخُلْنَ
أَنْتُنَّ
Berikut tabel fi’il mutasharrif tam dengan perbandingan bentuk madhi, mudhari’ dan amar.
امر
مضارع
ماض
قُمْ
يَقُوْمُ
قَامَ
اُكْبُرْ
يَكْبُرُ
كَبُرَ
أَحْسِنْ
يُحْسِنُ
أَحْسَنَ
قَرِّبْ
يُقَرِّبُ
قَرَّبَ
تَكَلَّمْ
يَتَكَلَّمُ
تَكَلَّمَ
تَبَاعَدْ
يَتَبَاعَدُ
تَبَاعَدَ
Pembahasan
Fi’il dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 bagian secara umum yaitu:
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan di waktu lampau.” Walaupun tidak semua bentuk fi’il madhi menunjukkan waktu lampau, tetapi dapat juga menunjukkan waktu sekarang atau mendatang sesuai dengan konteks pemakaiannya dalam frasa, klausa, dan kalimat
Fi’il mudhari‘ yang merupakan salah satu kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan.
Fi’il amar yang merupakan salah satu kata kerja yang menunjukkan perintah.
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang ‘adad dan ma’dud, dapat disimak pada link
- Materi tentang terjemahan kalimat bahasa arab, dapat disimak pada link
- Materi tentang isim marfu’ yang ada di dalam ayat Al Qur’an yaitu dalam Surah Al Baqarah, dapat disimak pada link
Detail jawaban
Kelas : VII
Mata pelajaran : Bahasa arab
Bab : –
Kode : 7.14
#AyoBelajar
#SPJ2
Pertanyaan Baru di B. Arab
Perhatikan q.s al- baqarah ayat 97 berikut! وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا kandungan pokok ayat diatas adalah….
B. Arab, Sekolah Menengah Pertama
Jawaban:
Surat Ali-Imran ayat 97
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا
Artinya : Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, Barangsiapa mengingkari (Kewajiban haji),maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)dari semesta alam.
Penjelasan:
Kandungan ayat tersebut adalah Kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu
Jelaskan pengertian fiil madli, mudhori’ dan amar beserta contohnya masing-masing 3!
B. Arab, Sekolah Menengah Atas
A. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata yang menujukkan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi di waktu lampau. Fi’il madhi merupakan bentuk dasar dari kata dalam bahasa Arab. Ciri dari fi’il madhi adalah difathahkan huruf akhirnya kecuali jika fa’ilnya dhamir tertentu. Contoh fi’il madhi:
قَرَأَ – عَلِمَ – قَاتَلَ – اِنْكَسَرَ – اِسْتَشْفَى – تَجَلْبَبَ
Apabila subjeknya berupa isim dhamir, maka ujungnya berubah sesuai dengan dhamirnya.
B. Fi’il Mudhari
Fi’il mudhari adalah kata yang menunjukkan suatu perkataan dan peristiwa yang terjadi di masa sekarang atau masa yang akan datang. Cara mengubah fi’il madhi menjadi bentuk mudhari’ adalah dengan menambahkan salah satu huruf mudharaah yaitu alif, nun, ya’, dan ta’ yang dikumpulkan dalam kata (أَنَيْتُ).
ضَرَبَ ← يَضْرِبُ
عَلَّمَ ← يُعَلِّمُ
Pada fi’il tsulatsi maka difathahkan huruf mudharaahnya, disukunkan fa’nya dan berharakat ‘ainnya.
عَلِمَ ← يَعْلَمُ
دَخَلَ ← يَدْخُلُ
Sedangkan apabila fi’il madhinya terdiri dari 4 huruf maka didhammahkan huruf mudharaahnya dan kasrah ‘ainnya.
أَخْرَجَ ← يُحْرِجُ
وَسْوَسَ ← يُوَسْوِسُ
Apabila pada fi’il madhi terdapat hamzah tambahan maka pada bentuk mudhari’ dibuang hamzahnya.
أَدْخَلَ ← يُدْخِلُ
اِسْتَغْفَرَ ← يَسْتَغْفِرُ
Apabila pada bentuk madhi diawali ta’ tambahan maka fa’ dan ‘ainnya difathahkan.
تَبَاعَدَ ← يَتَبَاعَدُ
تَدَحْرَجَ ← يَتَدَحْرَجُ
Apabila pada bentuk madhi diawali hamzah’ tambahan dan hurufnya lebih dari 4 maka ‘ainnya dikasrahkan.
اِجْتَمَعَ ← يَجْتَمِعُ
اِسْتَخْرَجَ ← يَسْتَخْرِجُ
C. Fi’il Amar
Fi’il amar adalah kata kerta yang digunakan untuk memerintah atau memohon. Fi’il amar menunjukkan peristiwa yang akan datang.
Cara membuat fi’il amar adalah dengan mensukunkan akhirnya atau membuang nun dan membuang huruf mudharaahnya. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah hamzah washal. Apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya disukunkan.
Sukunkan akhirnya atau buang huruf terakhirnya. Dibuang akhirnya apabila akhirnya berupa nun tambahan dan sebelumnya mad atau berupa huruf ilat.
تُبَاعِدُ ← تُبَاعِدْ
تَرْجِعُ ← تَرْجِعْ
تَرْجِعُوْنَ ← تَرْجِعُوْا
تَقُوْلُ ← تَقُوْلْ ← تَقُلْ
تَخْشَى ← تَخْشَ
Kemudia huruf mudharaahnya dibuang. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah hamzah washal. Adapun cara baca hamzahnya adalah apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya dibaca kasrah.
تُبَاعِدْ ← بَاعِدْ
تَرْجِعْ ← رْجِعْ ← اِرْجِعْ
تَرْجِعُوْا ← رْجِعُوْا ← اِرْجِعُوْا
تَقُلْ ← قُلْ
تَخْشَ ← خْشَ ← اِخْشَ
Berikut contoh fi’il amar dengan berbagai pola isim dhamir.
Contoh dhamir
بَاعِدْ
اُدْخُلْ
أَنْتَ
بَاعِدَا
اُدْخُلَا
أَنْتُمَا
بَاعِدُوْا
اُدْخُلُوْا
أَنْتُمْ
بَاعِدِيْ
اُدْخُلِيْ
أَنْتِ
بَاعِدَا
اُدْخُلَا
أَنْتُمَا
بَاعِدْنَ
اُدْخُلْنَ
أَنْتُنَّ
Berikut tabel fi’il mutasharrif tam dengan perbandingan bentuk madhi, mudhari’ dan amar.
امر
مضارع
ماض
قُمْ
يَقُوْمُ
قَامَ
اُكْبُرْ
يَكْبُرُ
كَبُرَ
أَحْسِنْ
يُحْسِنُ
أَحْسَنَ
قَرِّبْ
يُقَرِّبُ
قَرَّبَ
تَكَلَّمْ
يَتَكَلَّمُ
تَكَلَّمَ
تَبَاعَدْ
يَتَبَاعَدُ
تَبَاعَدَ
Pembahasan
Fi’il dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 bagian secara umum yaitu:
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan di waktu lampau.” Walaupun tidak semua bentuk fi’il madhi menunjukkan waktu lampau, tetapi dapat juga menunjukkan waktu sekarang atau mendatang sesuai dengan konteks pemakaiannya dalam frasa, klausa, dan kalimat
Fi’il mudhari‘ yang merupakan salah satu kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan.
Fi’il amar yang merupakan salah satu kata kerja yang menunjukkan perintah.
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang ‘adad dan ma’dud, dapat disimak pada link
- Materi tentang terjemahan kalimat bahasa arab, dapat disimak pada link
- Materi tentang isim marfu’ yang ada di dalam ayat Al Qur’an yaitu dalam Surah Al Baqarah, dapat disimak pada link
Detail jawaban
Kelas : VII
Mata pelajaran : Bahasa arab
Bab : –
Kode : 7.14
#AyoBelajar
#SPJ2
Di bawah ini bacaan fiil mdhorik yang benar * 1 poin مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمَ
مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمُ
مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمَو
مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمَا
B. Arab, Sekolah Menengah Pertama
بِسْـــمِ اللَّهِ الرَّحْمَــنِ الرَّحِيْمِ
Di bawah ini bacaan fiil mdhorik yang benar
ب- مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمُ
Pembahasan
Dhomir dari مُحَمَّدٌ adalah هو yang menggunakan ي sebagai huruf mudhoro‘ah dan huruf akhir berbaris dhommah. Sehingga jawaban yang tepat adalah مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمُ
وَاللَّهُ عَالَمُ بِاالصَّوَافَ
Jawaban:
ب.مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَلَّمُ
Penjelasan:
Fi’il Mudhori adalah Kata kerja yang menunjukkan peristiwa yang sedang berlangsung atau akan datang.Dhamir Fi’il Mudhori ada 6 :
هُوَ
هِيَ
اَنْتَ
اَنْتِ
اَناَ
نَحْنُ
Yang kita jadikan panutan, teladan dan pimpinan dalam hal agama setelah meninggalnya para nabi adalah… Mohon dijawab mau dikumpulin hari ini!
B. Arab, Sekolah Dasar
Jawaban:
khalifah
Penjelasan:
- Yang kita jadikan panutan, teladan dan pimpinan dalam hal agama setelah meninggalnya para nabi adalah khalifah.
- khalifah adalah orang yang menyebarkan serta menegakkan ajaran agama islam setelah nabi wafat,khalifah tersebut merupakan para sahabat nabi.
4 orang khalifah ini adalah:
1.Abu bakar ash-shiddiq
2.umar bin khattab
3.utsman bin affan
4.ali bin abi thalib
semoga membantu (:
Hukum tajwid surat hud ayat 102
B. Arab, Sekolah Menengah Atas
Penjelasan:
Bunyi surah hud ayat 102:
وَكَذٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَآ أَخَذَ الْقُرٰى وَهِىَ ظٰلِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُۥٓ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
bunyi “وَكَذٰ” pada huruf “ذٰ” adalah hukum tajwid “mad thobii”, bunyi “الْقُرٰى” pada huruf “رٰ” adalah hukum mad thobii, bunyi “أَخَذَ الْقُرٰى” pada huruf “ذَ الْقُ” adalah hukum idzhar qomariah, bunyi ظٰلِمَةٌ pada huruf ظٰ adalah hukum mad thobii.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
➢maaf kalo ada yang kurang♌︎