Cara membuat business model canvas yang baik: identifikasi pelanggan, nilai proposisi, saluran distribusi, sumber pendapatan, biaya, dan kemitraan.
Bagaimana cara membuat Business Model Canvas yang baik? Sebuah pertanyaan yang kerap kali menghantui para pengusaha. Menentukan model bisnis yang tepat memang sangat penting, karena akan menentukan arah dan keberhasilan bisnis yang akan dijalankan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas cara membuat Business Model Canvas yang baik untuk membantu Anda memulai bisnis dengan langkah yang tepat.
Pertama-tama, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat Business Model Canvas. Pertama, pastikan bahwa model bisnis yang dipilih sesuai dengan tujuan dan visi dari bisnis yang akan dijalankan. Selanjutnya, lakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan dari target pasar Anda.
Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan aspek finansial seperti biaya produksi, harga jual, dan margin keuntungan. Dalam membuat Business Model Canvas, gunakanlah bahasa yang mudah dipahami dan jangan lupa untuk menyertakan gambar atau diagram yang dapat memudahkan pemahaman.
Terakhir, jangan takut untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada Business Model Canvas yang telah dibuat. Setiap bisnis memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar tetap relevan dengan perkembangan bisnis yang terjadi.
Pendahuluan
Setiap bisnis pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Baik itu tujuan finansial, tujuan sosial, maupun tujuan personal dari pelaku bisnis tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan sebuah alat manajemen yang dapat membantu pelaku bisnis merumuskan strategi bisnis yang tepat. Salah satu alat manajemen yang dapat digunakan adalah Business Model Canvas (BMC).
Apa itu Business Model Canvas?
Business Model Canvas atau BMC adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan model bisnis suatu perusahaan. BMC terdiri dari sembilan elemen utama yang masing-masing elemen memiliki peran penting dalam pengembangan model bisnis.
Elemen-elemen BMC
- Segmentasi Pelanggan
- Proposisi Nilai
- Saluran Distribusi
- Hubungan dengan Pelanggan
- Sumber Pendapatan
- Key Partners
- Key Activities
- Key Resources
- Struktur Biaya
Langkah-langkah Membuat BMC yang Baik
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat BMC yang baik:
Tentukan Tujuan Bisnis
Sebelum membuat BMC, tentukan terlebih dahulu tujuan bisnis yang ingin dicapai. Tujuan bisnis tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan, mengurangi biaya produksi, atau memperluas pasar.
Identifikasi Segmen Pelanggan
Identifikasi segmen pelanggan yang akan dilayani. Setiap segmen pelanggan memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga perlu diperhatikan dengan baik.
Tentukan Proposisi Nilai
Tentukan proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Proposisi nilai adalah manfaat yang diberikan oleh produk atau layanan perusahaan kepada pelanggan.
Pilih Saluran Distribusi yang Tepat
Pilih saluran distribusi yang tepat untuk menjangkau pelanggan. Saluran distribusi yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pemasaran serta meminimalisir biaya distribusi.
Bangun Hubungan dengan Pelanggan
Bangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memberikan pengalaman yang positif dalam menggunakan produk atau layanan perusahaan.
Tentukan Sumber Pendapatan
Tentukan sumber pendapatan yang akan digunakan. Sumber pendapatan dapat berasal dari penjualan produk atau layanan, iklan, atau kerjasama dengan partner bisnis.
Pilih Key Partners yang Tepat
Pilih key partners yang tepat untuk membantu menjalankan bisnis. Key partners dapat berupa supplier, distributor, atau perusahaan lain yang dapat memberikan dukungan bisnis yang dibutuhkan.
Pilih Key Activities yang Tepat
Pilih key activities yang tepat untuk menjalankan bisnis. Key activities adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau layanan perusahaan.
Pilih Key Resources yang Tepat
Pilih key resources yang tepat untuk menjalankan bisnis. Key resources dapat berupa sumber daya manusia, teknologi, atau aset perusahaan lainnya.
Tentukan Struktur Biaya
Tentukan struktur biaya yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis. Struktur biaya harus sesuai dengan sumber pendapatan dan efektif untuk menjalankan kegiatan bisnis.
Kesimpulan
Membuat BMC yang baik dapat membantu pelaku bisnis merumuskan strategi bisnis yang tepat dan efektif. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam membuat BMC, perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis serta mencapai tujuan yang diinginkan.
Pendahuluan: Apa itu Business Model Canvas?
Business Model Canvas adalah alat visual yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan model bisnis yang efektif. Alat ini terdiri dari sembilan unsur utama yang membantu pengusaha dalam memahami bisnis mereka secara holistik, termasuk segmen pelanggan, proposisi nilai, struktur biaya, dan sumber pendapatan. Business Model Canvas sangat penting karena membantu pengusaha dalam merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik dan memperbaiki model bisnis yang sudah ada.
Mengapa Penting untuk Membuat Business Model Canvas yang Baik?
Membuat Business Model Canvas yang baik sangat penting bagi kesuksesan bisnis Anda. Dengan memiliki Business Model Canvas yang baik, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang segmen pelanggan Anda, proposisi nilai bisnis Anda, struktur biaya, dan sumber pendapatan. Selain itu, alat ini juga membantu Anda dalam mengidentifikasi peluang baru dan mengembangkan strategi yang lebih efektif. Business Model Canvas juga membantu Anda dalam mengevaluasi model bisnis yang sudah ada dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Langkah Pertama: Tentukan Tujuan dan Sasaran Bisnis Anda
Langkah pertama dalam membuat Business Model Canvas yang baik adalah dengan menentukan tujuan dan sasaran bisnis Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai dengan bisnis Anda serta bagaimana cara mencapainya. Tujuan dan sasaran bisnis Anda harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas.
Contoh:
Sasaran bisnis saya adalah untuk meningkatkan penjualan produk saya sebesar 20% dalam dua tahun ke depan dengan memperluas pasar ke luar negeri.
Langkah Kedua: Analisis Pasar dan Kompetisi Anda
Langkah kedua adalah dengan melakukan analisis pasar dan kompetisi Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang pasar tempat bisnis Anda beroperasi, termasuk ukuran pasar, tren pasar, dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, Anda juga harus mengidentifikasi pesaing Anda, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta memahami bagaimana Anda dapat bersaing dengan mereka.
Contoh:
Setelah melakukan analisis pasar, saya menemukan bahwa pasar untuk produk saya berkembang secara signifikan di pasar Asia. Saya juga menemukan beberapa pesaing yang sudah ada di pasar ini, tetapi saya percaya bahwa saya dapat bersaing dengan mereka dengan menawarkan kualitas produk yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau.
Langkah Ketiga: Identifikasi Segmen Pelanggan Anda
Langkah ketiga adalah dengan mengidentifikasi segmen pelanggan Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang siapa target pelanggan Anda, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana bisnis Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Anda dapat menggunakan data demografis, psikografis, dan perilaku pelanggan untuk membantu Anda mengidentifikasi segmen pelanggan yang tepat.
Contoh:
Saya mengidentifikasi segmen pelanggan saya sebagai wanita usia 25-45 tahun yang peduli dengan kesehatan dan kecantikan. Mereka mencari produk yang alami dan aman untuk digunakan serta memiliki nilai tambah seperti kemasan yang ramah lingkungan.
Langkah Keempat: Tentukan Proposisi Nilai Bisnis Anda
Langkah keempat adalah dengan menentukan proposisi nilai bisnis Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dari pesaing Anda dan mengapa pelanggan harus memilih bisnis Anda. Proposisi nilai bisnis Anda harus menarik bagi pelanggan dan memberikan manfaat yang jelas.
Contoh:
Proposisi nilai bisnis saya adalah produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan aman untuk digunakan, serta memberikan hasil yang efektif dalam merawat kulit wajah. Selain itu, produk saya juga memiliki kemasan yang ramah lingkungan dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing.
Langkah Kelima: Rancang Struktur Biaya Anda
Langkah kelima adalah dengan merancang struktur biaya Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang biaya yang terlibat dalam menjalankan bisnis Anda, termasuk biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pemasaran. Anda juga harus mempertimbangkan strategi harga yang tepat untuk produk atau layanan Anda.
Contoh:
Biaya produksi produk saya meliputi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Biaya operasional saya meliputi sewa tempat, listrik, dan pengeluaran lainnya. Biaya pemasaran saya meliputi iklan di media sosial dan kampanye iklan.
Langkah Keenam: Tentukan Sumber Pendapatan Anda
Langkah keenam adalah dengan menentukan sumber pendapatan Anda. Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana bisnis Anda akan menghasilkan uang, termasuk harga produk atau layanan Anda, model langganan, dan strategi penjualan lainnya.
Contoh:
Sumber pendapatan saya berasal dari penjualan produk langsung ke pelanggan, penjualan melalui toko online, serta kerjasama dengan toko-toko terkait dalam negeri dan luar negeri.
Langkah Ketujuh: Evaluasi dan Tingkatkan Business Model Canvas Anda
Langkah ketujuh adalah dengan mengevaluasi dan meningkatkan Business Model Canvas Anda. Setelah membuat Business Model Canvas, Anda harus secara teratur mengevaluasi kinerja bisnis Anda dan membuat perubahan jika diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Contoh:
Saya mengevaluasi kinerja bisnis saya setiap bulan dan melakukan perubahan kecil pada strategi pemasaran dan harga produk jika diperlukan. Saya juga melakukan survei pelanggan secara teratur untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan yang saya tawarkan.
Kesimpulan: Pentingnya Membuat Business Model Canvas yang Baik untuk Kesuksesan Bisnis Anda
Membuat Business Model Canvas yang baik sangat penting bagi kesuksesan bisnis Anda. Alat ini membantu Anda dalam merencanakan bisnis Anda dengan lebih baik dan memperbaiki model bisnis yang sudah ada. Dengan mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di atas, Anda dapat membuat Business Model Canvas yang efektif dan meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Bagaimana Cara Membuat Business Model Canvas yang Baik?
Sebagai seorang pengusaha, membuat business model canvas yang baik merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Business model canvas sendiri adalah sebuah tool visual yang digunakan untuk menjelaskan secara lengkap tentang bisnis yang sedang dijalankan atau akan dijalankan. Dalam membuat business model canvas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya dapat optimal dan digunakan sebagai panduan dalam mengembangkan bisnis. Berikut adalah cara membuat business model canvas yang baik:
- Mulailah dengan menentukan value proposition atau nilai yang ditawarkan oleh bisnis anda.
- Tentukan siapa target market atau pasar yang ingin dituju.
- Tentukan channel atau saluran distribusi yang akan digunakan untuk memasarkan produk atau jasa.
- Tentukan revenue streams atau sumber pendapatan yang akan diperoleh dari bisnis anda.
- Tentukan key activities atau aktivitas yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis.
- Tentukan key resources atau sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
- Tentukan key partnerships atau kerjasama yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
- Tentukan cost structure atau struktur biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.
Namun, selain memiliki kelebihan, terdapat pula beberapa kekurangan dalam membuat business model canvas. Berikut adalah beberapa pros dan cons dari cara membuat business model canvas yang baik:
- Pros:
- Business model canvas membantu pengusaha dalam mengembangkan ide bisnis menjadi sebuah konsep yang jelas dan terstruktur.
- Dapat membantu pengusaha dalam memahami dan mengidentifikasi peluang dan tantangan bisnis yang akan dihadapi.
- Business model canvas dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat rencana bisnis yang lebih terinci.
- Cons:
- Business model canvas tidak dapat menjelaskan secara mendetail tentang bisnis yang sedang dijalankan atau akan dijalankan.
- Tidak semua elemen dalam business model canvas relevan untuk semua jenis bisnis.
- Dalam beberapa kasus, business model canvas dapat menjadi terlalu kompleks dan membingungkan.
Dalam kesimpulannya, business model canvas adalah tool yang sangat berguna bagi pengusaha dalam mengembangkan bisnis. Namun, pengusaha harus memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari cara membuat business model canvas yang baik agar hasilnya dapat optimal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang sedang dijalankan atau akan dijalankan.
Business model canvas adalah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan elemen penting dalam sebuah bisnis. Dalam membuat business model canvas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar model yang dihasilkan dapat membantu pengembangan bisnis yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa tips dalam membuat business model canvas yang baik.
Pertama, tentukan nilai proposisi unik dari bisnis Anda. Nilai proposisi unik adalah apa yang membuat bisnis Anda berbeda dan menarik bagi pelanggan. Hal ini juga harus menjadi fokus utama dalam business model canvas Anda. Setelah itu, identifikasi segmen pasar yang ingin Anda sasar dan bagaimana Anda akan memasarkan produk atau jasa Anda kepada mereka.
Kedua, pastikan bahwa Anda mempertimbangkan sumber daya dan aktivitas kunci yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Ini termasuk infrastruktur, personel, dan proses bisnis yang dibutuhkan. Selain itu, gambarkan juga struktur biaya dan pendapatan yang diharapkan dari bisnis Anda. Dengan memahami semua elemen ini, Anda dapat mengoptimalkan model bisnis Anda dan menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan.
Terakhir, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi business model canvas Anda. Bisnis selalu berubah dan berkembang, dan oleh karena itu model bisnis Anda harus terus ditingkatkan dan disesuaikan. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat business model canvas yang baik dan membantu bisnis Anda mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Video bagaimana cara membuat business model canvas yang baik
Dalam dunia bisnis, Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang penting untuk mengembangkan rencana bisnis yang baik. Namun, masih banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana cara membuat BMC yang baik. Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan tersebut:
-
Pahami Konsep Bisnis Anda
Sebelum membuat BMC, Anda harus memahami konsep bisnis Anda terlebih dahulu. Apa produk atau layanan yang Anda tawarkan? Siapa target pasar Anda? Bagaimana Anda akan memasarkan produk atau layanan tersebut?
-
Identifikasi Key Activities dan Resources
Dalam BMC, Anda harus mengidentifikasi Key Activities (kegiatan kunci) dan Key Resources (sumber daya kunci) yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis online, website mungkin menjadi sumber daya kunci Anda.
-
Tentukan Value Proposition
Value Proposition adalah nilai tambah yang ditawarkan oleh produk atau layanan Anda. Apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dari yang lain? Apa keunggulan yang Anda tawarkan?
-
Tentukan Revenue Streams
Revenue Streams adalah sumber pendapatan utama Anda. Bagaimana Anda akan menghasilkan uang dari produk atau layanan Anda? Ada beberapa model pendapatan yang dapat dipilih, seperti penjualan langsung, iklan, atau biaya berlangganan.
-
Identifikasi Customer Segments
Customer Segments adalah kelompok pelanggan yang menjadi target pasar Anda. Siapa yang akan membeli produk atau layanan Anda? Apa yang mereka butuhkan?
-
Tentukan Channels
Channels adalah cara Anda menghubungi dan berinteraksi dengan pelanggan Anda. Ada banyak saluran yang dapat digunakan, seperti website, media sosial, atau toko fisik.
-
Tentukan Cost Structure
Cost Structure adalah biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Apa saja biaya yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis Anda, seperti biaya produksi, biaya pemasaran, atau biaya operasional?
Dengan memahami konsep bisnis Anda dan merancang BMC yang baik, Anda dapat mengembangkan rencana bisnis yang kuat dan sukses.