Q. Pensi
Perbedaan : Sayonara, Dewa Mata, dan Ja Mata dalam Bahasa Jepang
Mapel B. jepang, Jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban pendek
- Sayonara「さよなら」: selamat tinggal (sopan, formal).
- Dewa mata「ではまた」: sampai jumpa lagi/permisi (cukup sopan).
- Jaa mata「じゃあまた」: sampai jumpa lagi/permisi (kurang sopan, cukup akrab).
Mengenai jawaban panjangnya simak di pembahasan.
_______________________
Pembahasan
Salam penutup/perpisahan yaitu salam yang dipakai hanya ketika pada situasi dimana sang pembicara dan lawan bicara akan menutup pembicaraan mereka dan berpisah.
Ketiga frasa diatas (sayonara, dewa mata, jaa mata) tergolong merupakan salam perpisahan atau salam penutup, tentu saja ketiga frasa tersebut memiliki beberapa letak perbedaannya. Ada yang tergolong formal bahkan informal. Salam perpisahan dalam bahasa Jepang tersebut sebenarnya ada banyak sekali, namun disini yang hanya cukup membahas mengenai pengertian dan perbedaan ketiga frasa tersebut.
————
Jawaban Panjang
SAYONARA「さよなら」
= Selamat tinggal/sampai jumpa.
Salam penutup ini jarang digunakan karena pemakaian kata さよなら (sayonara) hanya dipakai ketika terjadinya perpisahan yang dimana mereka tidak akan bertemu dengan cepat tetapi dalam waktu yang sangat lama. Kata さよなら (sayonara) bisa ditulis dengan さようなら (sayounara) dan keduanya termasuk formal.
————
DEWA MATA「ではまた」
= Sampai jumpa lagi/permisi.
Ketika mengucapkan frasa ini, maka itu berarti kedua pihak akan bertemu kembali dalam waktu yang tidak lama (singkat). Kemudian mengenai penggunaannya dalam situasi ini tergolong salam perpisahan yang sopan.
————
JAA MATA「じゃあまた」
= Sampai jumpa lagi/permisi.
Artinya sama seperti ではまた (dewa mata), hanya saja untuk letak perbedaannya adalah bahwa kata じゃあまた (jaa mata) tergolong informal sehingga cocok digunakan dalam nuansa yang cukup akrab.
_______________________
_______________________
Pelajari Lebih Lanjut
- Pengertian aisatsu :
- Arti ‘selamat pagi’ dlm b. Jepang :
- Salam perpisahan dlm b. Jepang :
- Arti kata ‘oyasumi‘ :
- Perbedaan ‘mata ne’ dan ‘jaa ne’ :
Detail Jawaban
Mapel : Bahasa Jepang
Kelas : 10 SMA
Bab : 7 – Aisatsu
Kode : 10.15.7
________________
Pertanyaan Baru di B. jepang
Q. Pensi
Perbedaan : Sayonara, Dewa Mata, dan Ja Mata dalam Bahasa Jepang
B. jepang, Sekolah Menengah Atas
Jawaban pendek
- Sayonara「さよなら」: selamat tinggal (sopan, formal).
- Dewa mata「ではまた」: sampai jumpa lagi/permisi (cukup sopan).
- Jaa mata「じゃあまた」: sampai jumpa lagi/permisi (kurang sopan, cukup akrab).
Mengenai jawaban panjangnya simak di pembahasan.
_______________________
Pembahasan
Salam penutup/perpisahan yaitu salam yang dipakai hanya ketika pada situasi dimana sang pembicara dan lawan bicara akan menutup pembicaraan mereka dan berpisah.
Ketiga frasa diatas (sayonara, dewa mata, jaa mata) tergolong merupakan salam perpisahan atau salam penutup, tentu saja ketiga frasa tersebut memiliki beberapa letak perbedaannya. Ada yang tergolong formal bahkan informal. Salam perpisahan dalam bahasa Jepang tersebut sebenarnya ada banyak sekali, namun disini yang hanya cukup membahas mengenai pengertian dan perbedaan ketiga frasa tersebut.
————
Jawaban Panjang
SAYONARA「さよなら」
= Selamat tinggal/sampai jumpa.
Salam penutup ini jarang digunakan karena pemakaian kata さよなら (sayonara) hanya dipakai ketika terjadinya perpisahan yang dimana mereka tidak akan bertemu dengan cepat tetapi dalam waktu yang sangat lama. Kata さよなら (sayonara) bisa ditulis dengan さようなら (sayounara) dan keduanya termasuk formal.
————
DEWA MATA「ではまた」
= Sampai jumpa lagi/permisi.
Ketika mengucapkan frasa ini, maka itu berarti kedua pihak akan bertemu kembali dalam waktu yang tidak lama (singkat). Kemudian mengenai penggunaannya dalam situasi ini tergolong salam perpisahan yang sopan.
————
JAA MATA「じゃあまた」
= Sampai jumpa lagi/permisi.
Artinya sama seperti ではまた (dewa mata), hanya saja untuk letak perbedaannya adalah bahwa kata じゃあまた (jaa mata) tergolong informal sehingga cocok digunakan dalam nuansa yang cukup akrab.
_______________________
_______________________
Pelajari Lebih Lanjut
- Pengertian aisatsu :
- Arti ‘selamat pagi’ dlm b. Jepang :
- Salam perpisahan dlm b. Jepang :
- Arti kata ‘oyasumi‘ :
- Perbedaan ‘mata ne’ dan ‘jaa ne’ :
Detail Jawaban
Mapel : Bahasa Jepang
Kelas : 10 SMA
Bab : 7 – Aisatsu
Kode : 10.15.7
________________
Saya adalah Takahashi saya berusia 21 tahun saya berasal dari Jepang saya adalah pegawai bank. Bank saya adalah OITA BANK
B. jepang, Sekolah Menengah Pertama
Kanji : 私は高橋です。21歳です。日本から来ました。銀行員です。私の銀行はオイタバンクです。
Kana : わたしはたかはしです。21さいです。にほんからきました。ぎんこういんです。わたしのぎんこうはオイタバンクです。
Romaji : Watashi wa takahashi desu. 21-sai desu. Nihon kara kimashιta. Ginkouin desu. Watashi no ginkou wa oita banku desu.
Arti : Saya adalah Takahashi. Saya berusia 21 tahun. Saya berasal dari Jepang. Saya adalah pegawai bank. Bank saya adalah OITA BANK.
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pendahuluan :
Jikoshoukai「自己紹介」
Dalam Bahasa Jepang, “Perkenalan diri” disebut dengan Jikoshoukai. Kata ini merupakan gabungan dari kata Jiko (Diri) dan Shoukai (Perkenalan). Jikoshoukai ini sangat penting dan selalu dilakukan saat bertemu dengan orang yang baru dikenal.
Jikoshoukai ini biasanya dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
[Aisatsu 1] => [Perkenalan] => [Aisatsu 2]
Yang dimaksud dengan Aisatsu yaitu adalah salam atau sapaan. Pada bagian Aisatsu 1 berisi salam pembuka, seperti Hajimemashιte, Doumo, Konnichiwa, dan sebagainya. Sedangkan pada bagian Aisatsu 2 berisi salam penutup, seperti Yoroshiku onegaishimasu, Yoroshiku, Douzo yoroshiku, dan sebagainya.
Di antara kedua Aisatsu tersebut, diisi dengan bagian perkenalan. Bagian ini meliputi perkenalan nama, umur, asal, pekerjaan, dan sebagainya. Pembahasan mengenai kalimat untuk memperkenalkan diri bisa dilihat di bagian pembahasan di bawah ini.
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pembahasan :
1. Memberitahu nama
Bisa menggunakan kalimat-kalimat berikut.
- Watashi wa [Nama] desu
- Watashi wa [Nama] to iimasu
- Watashi wa [Nama] to moushimasu
Arti = Saya adalah [Nama]
Kalimatnya saya urutkan dari yang biasa ke yang paling sopan. Penggunaannya tergantung situasi. Pada bagian nama tersebut, bisa diisi dengan nama lengkap maupun nama panggilan.
2. Memberitahu nama panggilan
Bisa menggunakan kalimat berikut.
- [Panggilan] to yonde kudasai
Arti = Panggil saja [Panggilan]
Pola kalimat yang satu ini hanya digunakan jika kalian menyebutkan nama lengkap pada pola kalimat di nomor 1. Jika kalian ingin menyebutkan nama panggilan saja, bisa menggunakan salah satu dari ketiga pola kalimat yang saya sebutkan sebelumnya di nomor 1.
3. Memberitahu umur
Bisa menggunakan kalimat berikut.
- Watashi wa [Umur] sai desu
Arti = Saya berumur [Umur] tahun
Pembahasan lebih lengkap mengenai cara memberitahu umur, bisa dilihat di link berikut :
4. Memberitahu negara asal
Bisa menggunakan kalimat berikut.
- Watashi wa [Negara] kara kimashιta
Arti = Saya datang/asal dari [Negara]
Pada bagian negara tersebut, bisa diisi dengan negara asal nya pembicara. Selain negara, bisa juga yang lain seperti kota.
5. Memberitahu profesi
Bisa menggunakan kalimat berikut.
- Watashi wa [Profesi] desu
Arti = Saya adalah [Profesi]
Pada bagian profesi ini tidak hanya bisa diisi dengan pekerjaan saja, melainkan juga bisa dengan yang lain seperti status.
– – – – – – – – –
Pada pola-pola kalimat yang saya sebutkan tersebut, kalian juga bisa tidak mengatakan ‘Watashi wa/no’ (Saya) jika subjeknya sudah jelas. Maksudnya yaitu jika lawan bicara sudah tau bahwa subjeknya adalah si pembicara sendiri, maka tidak perlu lagi untuk menyebutkan subjeknya. Tapi jika kalian ingin menyebutkan subjeknya, tidak usah selalu disebutkan di setiap kalimatnya, cukup beberapa saja atau di awalnya saja.
– – – – – – – – –
Berikut beberapa contoh teks perkenalan diri menggunakan pola-pola kalimat yang telah saya sebutkan di atas.
- Doumo hajimemashιte, watashi wa Azuka Hirumi desu. Azuka to yonde kudasai. Watashi wa 16-sai desu. Indoneshia kara kimashιta. Gakusei desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu.
Arti = Hai perkenalkan, saya Azuka Hilmi. Panggil saja Azuka. Saya berumur 16 tahun. Saya asal dari Indonesia. Saya adalah siswa. Senang berkenalan denganmu.
- Doumo, Gero desu. 36-sai desu. Nihon kara kimashιta. Utaite desu. Yoroshiku onegaishimasu.
Arti = Halo, aku Gero. Umur 36 tahun. Asal dari Jepang. Saya adalah Utaite (penyanyi). Salam kenal.
______________________________
Pelajari Lebih Lanjut :
Soal-soal serupa mengenai Jikoshoukai :
______________________________
Detail Jawaban :
Mapel : Bahasa Jepang
Kelas : 10 SMA
Bab : 9 – Jikoshoukai
Kode Soal : 15
Kode Kategorisasi : 10.15.9
Kata Kunci : Saya adalah Takahashi saya berusia 21 tahun saya berasal dari Jepang saya adalah pegawai bank. Bank saya adalah OITA BANK
______________________________
Apa itu arti dari
San
Chan
Dono
Sama
Kun
B. jepang, Sekolah Menengah Pertama
Akhiran panggilan yang biasa terdapat setelah nama seseorang disebut dengan 敬称 (Keishou) atau “Gelar kehormatan“. Beberapa contoh beserta penggunaannya bisa dilihat di bagian Pembahasan.
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
PENDAHULUAN :
Keishou「敬称・けいしょう」
Keishou atau gelar kehormatan, merupakan semacam akhiran panggilan yang biasa diletakkan setelah nama seseorang. Keishou ini kalau dalam Bahasa Indonesia contohnya sama seperti panggilan Pak, Bu, Tuan, Nyonya, dan sebagainya. Perbedaannya hanya di peletakannya saja, kalau dalam Bahasa Indonesia diletakkan sebelum nama, sedangkan dalam Bahasa Jepang diletakkan setelah nama.
Contoh penggunaan :
- 田中さん (Tanaka-san) = Pak Tanaka
- アズ先輩 (Azu-senpai) = Kak Azu
- ルフィ殿 (Rufi-dono) = Tuan Luffy
Gelar kehormatan itu sebenarnya kebanyakan tidak memiliki arti khusus. Arti dari gelar nya disesuaikan dengan situasinya. Dalam beberapa situasi, gelar kehormatan malah tidak perlu diartikan.
______________________________
PEMBAHASAN :
Adapun beberapa contoh Keishou yang cukup sering didengar dan digunakan, antara lain sebagai berikut.
∼SAN「~さん」
Merupakan gelar kehormatan yang paling sering digunakan. Gelar ini termasuk sopan, dan jika digunakan akan memberikan kesan hormat pada orang yang ditujunya. Gelar ini tidak memiliki arti khusus, dan biasa juga tidak diartikan. Tergantung situasinya, gelar ini bisa diartikan Pak, Bu, dan lain sebagainya yang memberi kesan lebih tinggi daripada pembicara. Gelar ini digunakan ke orang yang tidak terlalu kenal dan dekat, atau orang yang dihormati.
∼CHAN「ちゃん」
Merupakan gelar kehormatan yang umumnya digunakan untuk perempuan. Namun kadang juga ada yang menggunakannya untuk laki-laki, tetapi hanya jika laki-laki tersebut merupakan teman yang sangat sangat dekat saja. Menggunakan gelar ini memberikan kesan akrab sekaligus imut kepada orang yang dituju, jadi biasa hanya digunakan ke teman atau orang yang sudah kenal dan dekat. Gelar ini tidak memiliki arti khusus, dan lebih sering tidak diartikan.
∼DONO「殿・どの」
Merupakan gelar kehormatan yang sopan, tapi sudah sangat jarang digunakan di Jepang. Gelar ini dulunya digunakan oleh para samurai, untuk memanggil tuan mereka. Tingkat kesopanan gelar ini kurang lebih ada di antara gelar San dan Sama. Dalam Bahasa Indonesia, gelar ini biasa diartikan “Tuan” atau “Nyonya”.
∼SAMA「様・さま」
Merupakan gelar kehormatan yang sangat sopan dan memberikan kesan hormat yang sangat tinggi, melebihi gelar San. Saking sopannya, gelar ini bahkan juga digunakan untuk menyebut tuhan dalam Bahasa Jepang (Kami-sama). Jika digunakan ke orang, berarti orang tersebut memiliki kedudukan yang sangat tinggi (raja, presiden, bos, dll). Kalau dalam Bahasa Indonesia, gelar ini mungkin setara dengan Tuan dan Nyonya.
∼KUN「君・くん」
Merupakan gelar kehormatan yang umumnya digunakan untuk laki-laki. Namun kadang juga ada yang menggunakannya untuk perempuan, biasanya untuk junior perempuan dalam dunia kerja. Menggunakan gelar ini memberikan kesan akrab kepada orang yang dituju, jadi biasa hanya digunakan ke teman atau orang yang sudah kenal dan dekat. Gelar ini tidak memiliki arti khusus, dan lebih sering tidak diartikan.
– – – – – – – – – –
Yobisute「呼び捨て」
Saat memanggil nama seseorang, kalian tidak harus selalu menggunakan gelar kehormatan. Ada kalanya gelar kehormatan ini tidak perlu digunakan. Memanggil nama seseorang tanpa gelar kehormatan ini disebut dengan Yobisute. Yobisute ini hanya dilakukan jika orang yang dituju memang sudah kenal dan dekat saja, contohnya seperti ke teman. Jika memanggil teman menggunakan gelar kehormatan yang sopan seperti San, justru akan membuat mereka merasa tidak enak, jadi merasa seperti belum benar-benar berteman.
______________________________
KESIMPULAN :
Gelar-gelar kehormatan San, Chan, Dono, Sama, Kun itu artinya sangat luas, bisa berubah-ubah. Namun penggunaan dari gelar-gelar tersebut berbeda, yakni sebagai berikut.
- San ( さん ) = Sopan
- Chan ( ちゃん ) = Akrab, Imut (cewe)
- Dono ( 殿・どの ) = Sopan (samurai)
- Sama ( 様・さま ) = Sangat sopan
- Kun ( 君・くん ) = Akrab (cowo)
______________________________
PELAJARI LEBIH LANJUT :
Soal-soal serupa mengenai Keishou :
______________________________
DETAIL JAWABAN :
Mapel : Bahasa Jepang
Kelas : 10 SMA
Materi : Keishou (Gelar kehormatan)
Kode Soal : 15
Kode Kategorisasi : 10.15
Kata Kunci : San, Chan, Dono, Sama, Kun
______________________________
食べたい apa arti dari kata di samping
B. jepang, Sekolah Menengah Atas
Jawaban:
食べたい= Tabe tai
Saya ingin makan
Penjelasan:
Tai jika diartikan adalah (ingin)
misalnya tai desu (ingin melakukan)
食べたい (tabetai) = ingin makan.
Pembahasan:
Untuk menyatakan keinginan terhadap suatu kegiatan ataupun aksi dalam bahasa Jepang, kalian dapat memakai rumus:
subjek + wa + kata kerja -tai ( + desu)
Note:
1. Jika lawan bicaranya sudah diketahui, maka kamu dapat menghilangkan kalimat “watashi wa” dan “desu”.
2. Dalam hal ini, desu dapat ditambahkan, dan bisa juga dihilangkan dari kalimat tsb.
=====
食べたい (tabetai) adalah bentuk konjugasi -tai yang asalnya yaitu 食べる (taberu) mempunyai arti “makan”.
_______________
Detail jawaban:
Kelas: 10
Mapel: Bahasa Jepang
Materi: Konjugasi
Kode mapel: 15
Kategorisasi: 10.15