Made menyiapkan dua gelas berisi air yang berbeda suhunya gelas a diisi dengan air hangat dan gelas b diisi dengan air dingin setelah itu sebanyak 1 sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam setiap gelas menurutmu manakah yang lebih cepat melarutkan gula jelaskan

Made menyiapkan dua gelas berisi air yang berbeda suhunya gelas a diisi dengan air hangat dan gelas b diisi dengan air dingin setelah itu sebanyak 1 sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam setiap gelas menurutmu manakah yang lebih cepat melarutkan gula jelaskan​

Mapel Kimia, Jenjang Sekolah Dasar

Jawaban:

Air panas akan lebih cepat melarutkan gula dibandingkan air dingin.

Penjelasan:

Semakin tinggi temperatur, energi kinetik partikel dalam hal ini molekul gula akan semakin tinggi. Energi kinetik yang besar ini membuat partikel-partikel gula semakin bergerak bebas sehingga interaksi antara partikel gula terputus.

Gula lebih cepat larut dalam gelas A yang berisi air hangat.

Pembahasan

Kelarutan gula adalah jumlah maksimum gula terlarut dalam larutan (dalam hal ini air). Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air di sini adalah suhu air.

  • Suhu air yang dingin akan menurunkan kelarutan gula, sehingga gula tidak mudah larut. Misal es teh manis yang dibuat dari air dingin, padatan gula akan terkadang ada yang masih tersisa di bawah dan harus diaduk supaya larut dengan cepat.
  • Suhu air yang hangat akan menaikkan kelarutan gula, sehingga gula menjadi mudah larut. Misal teh hangat manis, air teh yang diberi gula umumnya tidak mengandung padatan gula di dasar larutan. Jadi terkadang teh hangat manis tidak perlu diaduk, gula bisa lebih cepat larut.

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang kelarutan :
  • Materi tentang faktor yang memengaruhi kelarutan:
  • Materi tentang suhu dan kelarutan:

______________

Detail jawaban

Mapel  : Sains

Kelas   : 5

Bab     : Perubahan sifat benda

Kode   : 5.4.5

Pertanyaan Baru di Kimia


Apakah hukum raoult berlaku dalam semua larutan pada seluruh selang konsentrasi​

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Hukum Raoult tidak berlaku dalam semua larutan pada seluruh selang konsentrasi​. Hukum ini hanya berlaku untuk larutan ideal.

Pembahasan

Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap parsial setiap komponen dalam larutan ideal sama dengan tekanan uap komponen murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan ideal itu. Larutan ideal yang dimaksud adalah campuran ideal dari zat terlarut dan pelarut.

Hukum Raoult dapat direpresentasikan dengan persamaan berikut :

Larutan ideal terdiri dari zat A (zat terlarut) dan zat b saja (pelarut). Maka berlaku :

dengan,

  • PA dan PB = tekanan parsial A dan B dalam larutan ideal (atm)
  • xA dan xB = fraksi mol A dan B dalam larutan ideal (tanpa satuan)
  • PA° dan PB° = tekanan uap murni A dan B dalam larutan ideal (atm)

Larutan ideal menunjukkan bahwa interaksi antara zat terlarut (A) dan pelarut (B) akan sama dengan interaksi antara zat terlarut-zat terlarut (A-A) dan pelarut-pelarut (B-B). Larutan ini berlaku untuk larutan dengan konsentrasi rendah (encer).

Jadi, hukum Raoult tidak berlaku untuk seluruh seluruh selang konsentrasi. Kalau larutan pekat, maka interaksi akan tidak seimbang. Baik A-B lebih besar dari A-A ataupun sebaliknya. Contoh larutan ideal adalah larutan yang terbentuk antara toluene dan benzene.

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang faktor yang memengaruhi sifat koligatif:
  • Materi tentang aplikasi Hukum Raoult:
  • Materi tentang sifat koligatif larutan :

______________

Detail jawaban

Mapel  : Kimia
Kelas   : 12
Bab     : Sifat koligatif larutan
Kode   : 12.7.1

#SolusiBrainlyCommunity


Larutan dengan pH=12 di buat dengan melarutkan x gram NaOH (Mr=40) dalam air sampai 500 ml, maka tentukan massa NaOH tersebut.

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:


Made menyiapkan dua gelas berisi air yang berbeda suhunya gelas a diisi dengan air hangat dan gelas b diisi dengan air dingin setelah itu sebanyak 1 sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam setiap gelas menurutmu manakah yang lebih cepat melarutkan gula jelaskan​

Kimia, Sekolah Dasar

Jawaban:

Air panas akan lebih cepat melarutkan gula dibandingkan air dingin.

Penjelasan:

Semakin tinggi temperatur, energi kinetik partikel dalam hal ini molekul gula akan semakin tinggi. Energi kinetik yang besar ini membuat partikel-partikel gula semakin bergerak bebas sehingga interaksi antara partikel gula terputus.

Gula lebih cepat larut dalam gelas A yang berisi air hangat.

Pembahasan

Kelarutan gula adalah jumlah maksimum gula terlarut dalam larutan (dalam hal ini air). Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air di sini adalah suhu air.

  • Suhu air yang dingin akan menurunkan kelarutan gula, sehingga gula tidak mudah larut. Misal es teh manis yang dibuat dari air dingin, padatan gula akan terkadang ada yang masih tersisa di bawah dan harus diaduk supaya larut dengan cepat.
  • Suhu air yang hangat akan menaikkan kelarutan gula, sehingga gula menjadi mudah larut. Misal teh hangat manis, air teh yang diberi gula umumnya tidak mengandung padatan gula di dasar larutan. Jadi terkadang teh hangat manis tidak perlu diaduk, gula bisa lebih cepat larut.

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang kelarutan :
  • Materi tentang faktor yang memengaruhi kelarutan:
  • Materi tentang suhu dan kelarutan:

______________

Detail jawaban

Mapel  : Sains

Kelas   : 5

Bab     : Perubahan sifat benda

Kode   : 5.4.5


100 ml larutan hcl 0 1 m dicampurkan dengan 400 ml larutan hcl 0,5 m dan ph larutan adalah

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Apabila 100 mL larutan HCl 0.1 M dicampurkan dengan 400 mL larutan HCl 0.5 M, maka akan menghasilkan larutan HCl dengan nilai pH sebesar 2 – log (42). Nilai ini menunjukkan larutan bersifat asam.

Penjelasan dengan langkah-langkah

Nilai pH atau derajat keasaman menunjukkan besarnya ion hidrogen terlarut dalam larutan. Pada pencampuran dua larutan asam yang sama, maka untuk mengetahui konsentrasi larutan asam itu cukup dengan menjumlahkan molnya dan selanjutnya membaginya dengan volume total campuran sebagaimana konsep molaritas pada umumnya. Berikut persamaan perhitungan molaritas HCl dalam larutan :

Diketahui :

  • [HCl] 1 = 0.1 M
    V 1 = 100 mL = 0.1 L
  • [HCl] 2 = 0.5 M
    V 2 = 400 mL = 0.4 L

Ditanya :

  • nilai pH campuran = ?

Penyelesaian :

  1. Hitung nilai mol HCl 1
    mol HCl 1 = [HCl] x V HCl
    mol HCl 1 = 0.1 M x 0.1 L
    mol HCl 1 = 0.01 mol
  2. Hitung nilai mol HCl 2
    mol HCl 2 = [HCl] x V HCl
    mol HCl 2 = 0.5 M x 0.4 L
    mol HCl 2 = 0.2 mol
  3. Hitung total mol HCl campuran
    mol HCl total = mol HCl 1 + mol HCl 2
    mol HCl total = 0.01 + 0.2
    mol HCl total = 0.21 mol
  4. Hitung [HCl] campuran
    [HCl] campuran = mol HCl total : V total
    [HCl] campuran = 0.21 mol : (0.1+0.4) L
    [HCl] campuran = 0.21 : 0.5 L
    [HCl] campuran = 0.42 M
  5. Hitung [H⁺]HCl → H⁺ + Cl⁻
    [H⁺] = [HCl] = 0.42 M
  6. Hitung pH campuran
    pH = – log ([H⁺])
    pH = – log (0.42)
    pH = 2 – log (42)

Kesimpulan

Jadi pH campuran adalah 2 – log (42).

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang konsep mol:
  • Materi tentang pH campuran :
  • Materi tentang perhitungan nilai pH:

______________

Detail jawaban

Mapel  : Kimia
Kelas   : 11
Bab     : Stoikiometri larutan
Kode   : 11.7.6

#SolusiBrainlyCommunity


Tuliskan rumus kimia senyawa untuk: a)raksa(II)klorida
b)titanium(IV)klorida
c)tembaga(II)sulfat
d)kobalt(II)klorida
e)timbal(II)asetat
f)timahl(IV)oksida
g)besi(III)sulfida
h)krom(III)oksida
i)mangan(II)sulfat
j)vanadium(V)oksida

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Berikut adalah pasangan rumus kimia dan nama senyawa berikut:

  1. Raksa (II) klorida
    HgCl₂
  2. Titanium (IV) klorida
    TiCl₄
  3. Tembaga (II) sulfat
    CuSO₄
  4. Kobalt (II) klorida
    CoCl₂
  5. Timbal (II) asetat
    Pb(CH₃COO)₂
  6. Timah (IV) oksida
    SnO₂
  7. Besi (III) sulfida
    Fe₂S₃
  8. Krom (III) oksida
    Cr₂O₃
  9. Mangan (II) sulfat
    MnSO₄
  10. Vanadium (V) oksida
    V₂O₅

Pembahasan

Pada penulisan rumus kimia perlu diperhatikan bilangan oksidasi Ibiloks) dari masing-masing unsur penyusun senyawa/molekul. Jumlah unsur pada senyawa/molekul biasanya diwakilkan oleh biloks dari unsur pasangannya.

Bilangan oksidasi logam dapat diketahui dari nama senyawa pada bagian angka romawi untuk golongan transisi dan untuk logam golongan A sudah pasti dari nomor golongannya. Adapun rumus kimia anionnya dapat diperoleh dari tabel periodik unsur atau referensi tertentu (untuk ion poliatomik).

  1. Raksa (II) klorida
    Raksa = Hg dengan biloks +2
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    HgCl₂
  2. Titanium (IV) klorida
    Titanium = Ti dengan biloks +4
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    TiCl₄
  3. Tembaga (II) sulfat
    Tembaga = Cu dengan biloks +2
    sulfat = SO₄ dengan biloks -2
    maka rumus kimianya:
    CuSO₄
  4. Kobalt (II) klorida
    Kobalt = Co dengan biloks +2
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    CoCl₂
  5. Timbal (II) asetat
    Timbal = Pb dengan biloks +2
    asetat = CH₃COO dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    Pb(CH₃COO)₂
  6. Timah (IV) oksida
    Timah = Hg dengan biloks +4
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    SnO₂
  7. Besi (III) sulfida
    Besi = Fe dengan biloks +3
    sulfida = S dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    Fe₂S₃
  8. Krom (III) oksida
    Krom = Cr dengan biloks +3
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    Cr₂O₃
  9. Mangan (II) sulfat
    Mangan = Mn dengan biloks +2
    sulfat = SO₄ dengan biloks -2
    maka rumus kimianya:
    MnSO₄
  10. Vanadium (V) oksida
    Raksa = V dengan biloks +5
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    V₂O₅

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang penamaan senyawa:
  • Materi tentang nama senyawa ionik:
  • Materi tentang rumus senyawa:

______________

Detail jawaban

Mapel  : Kimia
Kelas   : 10
Bab     : Tata Nama dan Persamaan Reaksi
Kode   : 10.7.5

#SolusiBrainlyCommunity

Related Posts with Google CSE

Artikel Terkait