5 perusahaan yang gagal rebranding logo

5 perusahaan yang gagal rebranding logo

Ini 5 perusahaan yang gagal dalam rebranding logo mereka. Simak kesalahan konyol mereka dan pelajaran berharga yang dapat dipetik.

Lima perusahaan besar di Indonesia mencoba untuk melakukan rebranding logo dengan tujuan untuk memperbarui citra dan meningkatkan daya tarik bisnis mereka. Sayangnya, upaya tersebut gagal dan malah menuai kritikan dari publik.

Pertama-tama, perusahaan A mencoba melakukan perubahan pada logo mereka dengan menghilangkan elemen khas yang telah menjadi ciri khas merek mereka selama bertahun-tahun. Namun, reaksi publik terhadap perubahan tersebut justru menunjukkan bahwa logo lama lebih disukai.

Sementara itu, perusahaan B berusaha untuk memodernisasi logo mereka dengan gaya minimalis, tetapi hal ini justru menyebabkan kebingungan bagi konsumen dan logo tersebut tidak berhasil membuat kesan yang kuat.

Tak ketinggalan, perusahaan C juga melakukan rebranding dengan tujuan untuk memperbarui citra mereka sebagai perusahaan yang inovatif dan modern, tetapi sayangnya upaya tersebut gagal dan logo baru mereka dikritik sebagai terlalu banyak mencoba.

Perusahaan D mencoba mengganti logo mereka dengan desain yang lebih simpel dan mudah diingat, namun rebranding tersebut justru membuat konsumen bingung dan tidak dapat mengenali merek mereka lagi.

Terakhir, perusahaan E mengganti logo mereka dengan desain yang lebih cerah dan berwarna-warni, tetapi sayangnya perubahan tersebut tidak sesuai dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan, sehingga logo baru mereka gagal mencerminkan merek mereka secara akurat.

Dalam upaya untuk mencapai kesuksesan, perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat setiap aspek dari rebranding mereka, termasuk logo. Tidak hanya sekadar mengikuti tren atau mencoba sesuatu yang baru, tetapi juga memperhatikan persepsi konsumen dan mencari tahu apa yang benar-benar ingin mereka lihat dari merek tersebut.

Perusahaan yang Gagal Rebranding Logo

Logo merupakan identitas dari sebuah perusahaan yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumen. Oleh karena itu, rebranding logo menjadi sesuatu yang penting bagi perusahaan untuk menarik minat lebih banyak konsumen. Namun, tidak semua perusahaan berhasil melakukan rebranding logo dengan sukses. Berikut adalah 5 perusahaan yang gagal dalam melakukan rebranding logo.

1. Gap

Pada tahun 2010, Gap melakukan perubahan logo dengan tujuan untuk mengikuti perkembangan zaman dan menarik minat generasi muda. Namun, logo baru tersebut menuai kritikan tajam dari konsumen yang menganggapnya terlalu sederhana dan kurang berbeda dengan logo lama. Akhirnya, Gap memutuskan untuk kembali menggunakan logo lamanya.

2. Tropicana

Pada tahun 2009, Tropicana melakukan perubahan logo dengan tujuan untuk menambah nilai jual produknya. Namun, logo baru tersebut tidak berhasil diterima oleh konsumen karena dianggap terlalu mirip dengan merek susu lain. Selain itu, logo baru juga dianggap kehilangan ciri khas dari merek Tropicana. Akhirnya, Tropicana pun memutuskan untuk mengembalikan logo lama.

3. Airbnb

Pada tahun 2014, Airbnb melakukan perubahan logo dengan tujuan untuk memperkuat citra mereknya. Namun, logo baru tersebut menuai kritikan dari konsumen karena dianggap terlalu abstrak dan sulit dipahami. Selain itu, logo baru juga dianggap tidak memiliki kaitan dengan bisnis yang dijalankan oleh Airbnb. Meskipun begitu, Airbnb tetap menggunakan logo baru tersebut hingga saat ini.

4. Mozilla

Pada tahun 2017, Mozilla melakukan perubahan logo dengan tujuan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Namun, logo baru tersebut menuai kritikan dari konsumen karena dianggap terlalu sederhana dan kurang berbeda dengan logo lama. Selain itu, logo baru juga dianggap kehilangan ciri khas dari merek Mozilla. Akhirnya, Mozilla pun memutuskan untuk mengembalikan logo lama.

5. Uber

Pada tahun 2018, Uber melakukan perubahan logo dengan tujuan untuk menunjukkan perubahan positif dalam bisnisnya. Namun, logo baru tersebut menuai kritikan dari konsumen karena dianggap terlalu sederhana dan tidak memiliki kaitan dengan bisnis yang dijalankan oleh Uber. Selain itu, logo baru juga dianggap tidak memiliki daya tarik bagi konsumen. Meskipun begitu, Uber tetap menggunakan logo baru tersebut hingga saat ini.

Dari kelima perusahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa rebranding logo bukanlah hal yang mudah dilakukan. Perusahaan harus memperhatikan banyak hal agar logo baru dapat diterima oleh konsumen dan tidak merugikan citra mereknya. Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan rebranding logo.

Masih Mengenal Perusahaan yang Gagal Rebranding Logo

Logo merupakan identitas dari suatu perusahaan. Namun, tidak semua perusahaan berhasil dalam mengganti logo lamanya. Berikut lima perusahaan yang gagal dalam rebranding logo mereka.

1. GAP

GAP adalah perusahaan pakaian asal Amerika yang telah lama beredar di pasaran. Tahun 2010 lalu, GAP melakukan rebranding logo dengan mengganti warna biru dengan warna hitam dan memodifikasi huruf GAP. Namun, rebranding ini tidak disukai oleh konsumen dan kurang mencerminkan identitas dari GAP. Akhirnya, GAP mengganti kembali logo lamanya.

2. Tropicana

Tropicana adalah perusahaan minuman jus asal Amerika yang juga mengalami kegagalan dalam rebranding logo. Tahun 2009, Tropicana mengeluarkan logo baru yang lebih sederhana. Namun, perubahan ini mengakibatkan penurunan penjualan dan akhirnya Tropicana memutuskan untuk kembali menggunakan logo sebelumnya.

3. Pepsi

Pepsi adalah salah satu perusahaan minuman terkenal asal Amerika. Tahun 2008, Pepsi melakukan rebranding logo dengan memodifikasi bentuk lingkaran merah dan biru serta mengganti huruf PEPSI. Namun, desain baru ini tidak diapresiasi oleh konsumen dan juga menjadi kontroversial. Akhirnya, logo Pepsi kembali diganti dengan logo sebelumnya.

4. Airbnb

Airbnb merupakan perusahaan booking akomodasi online yang bermula di San Fransisco, Amerika. Tahun 2014, Airbnb memutuskan untuk menghilangkan huruf dari logo mereka dan hanya menyisakan gambar belah ketupat yang berwarna merah. Namun, rebranding ini tidak dipahami oleh masyarakat dan membingungkan. Akhirnya, Airbnb kembali menggunakan logo lamanya.

5. Instagram

Instagram memutuskan untuk mengubah logo mereka tahun 2016 lalu dengan mengganti icon kamera ukuran kecil dan bayangan peluru yang sangat familiar dengan sesuatu yang lebih sederhana. Logo baru ini sangat berbeda dari logo Instagram yang terdahulu dan menuai protes dari para pengguna setia Instagram yang meminta untuk tetap menggunakan logo lama.

6. Mozilla

Perusahaan penjelajah web atau lebih dikenal dengan template dari Mozilla Firefox mengalami kegagalan dalam rebranding logo mereka. Tahun 2017, Mozilla memutuskan untuk menyederhanakan logo mereka dan menghilangkan huruf ill dari logo dan hanya menyisakan kepala rubah api. Kebanyakan pengguna merasa bahwa logo baru ini tidak lagi mempermudah penggunannya dalam mengakses web melalui Firefox.

7. Uber

Uber mengecek dan memodifikasi logo mereka tahun 2016, dengan mengganti bentuk bundaran disebalahkiri dengan ke Hurup U urai dikelilingi lingkaran. Logo baru ini berwarna hitam dan putih, dan pada awal kemunculannya menuai banyak kritik dan ketidakpuasan dari pengguna Uber. Kendati sudah direbranding, konsumen tetap merasakan layanan yang sama.

8. JCPenney

JCPenney berani melakukan perubahan yang cukup drastis pada logo mereka di tahun 2011, dengan mengganti huruf tulisan JCPenney dan mendesain logo baru tanpa tulisan namun tetap mempertahankan warna merah dan putih. Perubahan logo ini dianggap tidak ramah bagi pelanggan dan juga membuat masyarakat bingung mengenai brand JCPenney tersebut.

9. The Meatball Shop

The Meatball Shop merupakan restoran cepat saji di New York memiliki konsep makanan meatball yang populer. Tahun 2015, perusahaan memutuskan untuk rebranding dengan mengganti logo mereka. Logo baru ini tampak lebih sederhana namun tidak menunjukkan permainan bola daging yang menjadi brand mereka. Karena rebranding ini tidak bermanfaat atau berguna, restoran kembali menggunakan logo lamanya.

Kesimpulan

Mengganti identitas perusahaan dengan logo baru ternyata tidak selalu berhasil. Kelima perusahaan di atas mengalami kegagalan dalam rebranding logo mereka. Konsumen merespon dengan tidak positif sehingga perusahaan harus kembali menggunakan logo lamanya. Hal ini tentunya memberikan pelajaran penting bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk lebih berhati-hati dalam mengganti logo mereka dan tetap mempertahankan identitas brand mereka yang orisinal.

Rebranding logo adalah langkah penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kesan baru dan lebih segar bagi konsumen. Namun, tidak semua perusahaan berhasil melakukan rebranding logo dengan baik. Berikut ini adalah 5 perusahaan yang gagal dalam melakukan rebranding logo:

  1. Gap

    Pro: Logo baru memiliki tampilan yang lebih modern dan minimalis.

    Con: Konsumen tidak menyukai logo baru dan menganggapnya kurang menarik.

  2. Tropicana

    Pro: Logo baru memiliki tampilan yang lebih segar dan modern.

    Con: Konsumen menganggap logo baru terlalu mirip dengan produk-produk lain dan tidak lagi membedakan merek Tropicana.

  3. Airbnb

    Pro: Logo baru memiliki tampilan yang lebih sederhana dan mudah diingat.

    Con: Konsumen menganggap logo baru tidak memiliki karakteristik yang khas dan tidak lagi membedakan Airbnb dari platform penyewaan lainnya.

  4. Pepsi

    Pro: Logo baru memiliki tampilan yang lebih modern dan minimalis.

    Con: Konsumen menganggap logo baru tidak memiliki karakteristik yang khas dan tidak lagi membedakan Pepsi dari Coca-Cola.

  5. J.C. Penney

    Pro: Logo baru memiliki tampilan yang lebih modern dan bersih.

    Con: Konsumen menganggap logo baru terlalu sederhana dan tidak lagi membedakan J.C. Penney dari toko serba ada lainnya.

Dalam melakukan rebranding logo, perusahaan perlu memperhatikan karakteristik merek dan preferensi konsumen agar logo baru dapat diterima dengan baik oleh pasar. Jangan sampai rebranding logo malah membuat konsumen kebingungan dan tidak lagi membedakan merek dari produk lain.

Banyak perusahaan yang mencoba melakukan rebranding logo sebagai strategi marketing. Namun, tidak semua perusahaan sukses dalam melakukannya. Beberapa perusahaan malah gagal dan justru membuat branding mereka semakin buruk. Berikut adalah 5 perusahaan yang gagal dalam melakukan rebranding logo:

Pertama, GAP. Pada tahun 2010, GAP mencoba untuk memberikan tampilan baru pada logo mereka. Namun, perubahan tersebut justru tidak disukai oleh konsumen. Banyak yang merasa bahwa logo baru tersebut kurang menarik dan terlihat seperti logo yang sudah ada sebelumnya. Akibatnya, GAP harus mengganti logo mereka kembali ke logo lama.

Kedua, Uber. Pada tahun 2018, Uber mencoba untuk memperbarui logo mereka dengan tampilan yang lebih modern. Namun, upaya tersebut malah membuat logo mereka menjadi sulit dikenali dan tidak mudah diingat. Selain itu, banyak pengguna yang mengeluhkan bahwa logo baru tersebut terlalu abstrak dan sulit dipahami. Akhirnya, Uber kembali menggunakan logo lama mereka.

Ketiga, Tropicana. Pada tahun 2009, Tropicana mengubah desain kemasan dan logo mereka. Namun, perubahan tersebut tidak mendapatkan respon positif dari konsumen. Banyak yang merasa bahwa logo baru tersebut kurang menarik dan tidak menunjukkan identitas merek Tropicana yang sebenarnya. Akibatnya, Tropicana harus mengembalikan desain kemasan dan logo lama mereka.

Itulah 3 dari 5 perusahaan yang gagal dalam melakukan rebranding logo. Menjadi sebuah pelajaran bahwa perubahan yang dilakukan oleh perusahaan haruslah dipikirkan dengan matang dan melalui riset yang mendalam agar tidak mengecewakan konsumen setia mereka.

Video 5 perusahaan yang gagal rebranding logo

Visit Video

Sebagai jurnalis, seringkali saya mendapat pertanyaan dari masyarakat tentang perusahaan-perusahaan yang gagal melakukan rebranding logo. Berikut ini adalah 5 perusahaan yang gagal dalam melakukan rebranding logo:

  1. Gap

    • Tahun 2010, Gap mengeluarkan logo baru yang dianggap oleh banyak orang tidak sejalan dengan identitas merek Gap yang sudah ada sejak lama.
    • Akibatnya, setelah hanya satu minggu diluncurkan, logo baru tersebut dicabut dan Gap kembali menggunakan logo lama mereka.
  2. The Tropicana Company

    • Pada tahun 2009, Tropicana meluncurkan logo baru yang sepenuhnya berbeda dengan logo lama mereka.
    • Kebijakan ini membuat konsumen bingung dan mengakibatkan penurunan penjualan Tropicana mencapai 20%.
  3. Pepsi

    • Pada tahun 2008, Pepsi merombak logo mereka dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen yang lebih muda.
    • Namun, banyak penggemar Pepsi merasa kecewa dengan perubahan tersebut, sehingga Pepsi memutuskan untuk kembali menggunakan logo lama mereka pada tahun 2010.
  4. The University of California

    • Pada tahun 2012, University of California mengubah logo mereka menjadi lebih modern dan menarik.
    • Namun, banyak mahasiswa dan alumni yang tidak suka dengan desain baru tersebut dan memprotes perubahan tersebut.
    • Akibatnya, University of California memutuskan untuk kembali menggunakan logo lama mereka.
  5. Airbnb

    • Pada tahun 2014, Airbnb merombak logo mereka, namun desain baru ini malah dianggap mirip dengan logo berbagai merek lainnya.
    • Banyak pengguna Airbnb yang merasa bingung dengan desain baru tersebut, sehingga Airbnb kembali menggunakan logo lama mereka pada tahun 2016.

Itulah 5 perusahaan yang gagal melakukan rebranding logo. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Related Posts with Google CSE

Artikel Terkait