Desainer grafis pasti tahu betapa menjengkelkannya menggunakan font buruk. Berikut adalah 5 font yang paling dibenci oleh para desainer grafis.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia, terdapat 5 font yang paling dibenci oleh para desainer grafis. Meskipun font-font tersebut masih sering digunakan, namun rupanya mereka memiliki kekurangan yang cukup signifikan. Apa saja font-font tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Pertama-tama, font Comic Sans menjadi salah satu font yang paling dibenci oleh para desainer grafis. Selain terkesan terlalu informal dan kurang profesional, font ini juga dianggap terlalu umum dan tidak original. Selanjutnya, font Papyrus yang sering digunakan untuk membuat efek alami atau etnik ternyata dianggap terlalu klise, sehingga kurang menarik untuk digunakan.
Selain itu, font Curlz MT yang sering digunakan untuk desain anak-anak juga masuk ke dalam daftar font yang paling dibenci. Pasalnya, font ini dianggap terlalu sulit dibaca dan kurang serius. Kemudian, font Brush Script yang sering digunakan untuk desain yang elegan dan feminin juga dianggap terlalu umum dan cenderung membosankan.
Terakhir, font Impact yang sering digunakan untuk judul-judul besar dan tampilan yang dramatis ternyata juga dianggap kurang menarik. Selain terlalu umum, font ini juga dianggap terlalu bold sehingga kurang cocok untuk digunakan dalam desain yang lebih halus dan lembut.
5 Font Paling Dibenci Desainer Grafis
Sebagai desainer grafis, pemilihan font menjadi salah satu hal penting dalam membuat sebuah desain visual. Namun, terkadang ada beberapa font yang sangat dibenci oleh desainer grafis. Berikut adalah 5 font paling dibenci desainer grafis.
1. Comic Sans
Font yang paling dibenci oleh desainer grafis tentu saja Comic Sans. Font ini sering digunakan pada desain poster atau undangan yang terkesan kurang profesional. Walaupun font ini terlihat lucu dan playful, tetapi tidak cocok digunakan untuk desain yang serius.
2. Papyrus
Font Papyrus sering digunakan pada desain yang berkaitan dengan budaya Timur Tengah atau Mesir Kuno. Namun, font ini sering dibenci karena terlalu banyak dipakai pada desain yang tidak ada kaitannya dengan tema tersebut. Selain itu, font ini sulit dibaca dan kurang profesional.
3. Curlz MT
Seperti namanya, font ini memiliki bentuk huruf yang bergelombang dan terkesan seperti tulisan anak-anak. Font ini sering digunakan pada desain untuk anak-anak atau produk yang berhubungan dengan anak-anak. Namun, font ini kurang cocok digunakan untuk desain yang serius dan formal.
4. Impact
Font Impact sering digunakan untuk judul atau teks yang ingin menonjolkan kekuatan atau keberanian. Namun, font ini terlalu bold dan kurang elegan sehingga tidak cocok digunakan untuk desain yang formal atau elegan.
5. Brush Script
Font Brush Script memiliki bentuk huruf seperti tulisan tangan dengan goresan yang tebal dan berubah-ubah. Font ini sering digunakan pada desain yang ingin memberikan kesan vintage atau retro. Namun, font ini sulit dibaca dan terlalu banyak dipakai pada desain yang tidak ada kaitannya dengan tema tersebut.
Jadi, sebagai desainer grafis sebaiknya memilih font yang tepat untuk desain yang dibuat agar hasilnya lebih profesional dan estetik. Jangan sampai menggunakan font yang salah dan membuat desain terlihat kurang menarik.
Dalam dunia desain grafis, font menjadi salah satu elemen yang sangat penting dalam menentukan keindahan sebuah desain. Namun, tidak semua font bisa diterima dengan baik oleh para desainer grafis. Berikut ini adalah 10 font yang paling dibenci oleh para desainer grafis.
1. Comic Sans
Font ini sering kali dikaitkan dengan desain yang tidak serius dan tidak profesional. Desainer grafis akan memilih tidak menggunakan font ini dalam desain mereka.
2. Papyrus
Font ini terkesan kuno dan tidak modern. Desainer grafis menghindari font ini karena seringnya digunakan dalam desain yang tidak bermutu.
3. Curlz MT
Font ini terkesan terlalu dekoratif dan berlebihan. Desainer grafis menganggap font ini tidak cocok untuk desain modern dan minimalis.
4. Bradley Hand ITC
Desainer grafis sering menghindari font yang terlihat terlalu bergaya tulisan tangan rutin. Font ini tidak cocok untuk desain yang serius dan profesional.
5. Algerian
Font ini terkesan sebagai font dengan bentuk bingkai yang berlebihan. Dalam desain, font ini tidak tampak bersih dan tidak mempermudah pembacaan.
6. Impact
Meskipun font ini populer, desainer grafis akan menghindari font ini karena terkesan kaku dan tidak bervariasi.
7. Bleeding Cowboys
Font ini terlalu dekoratif dan terlihat seperti font yang tidak profesional. Desainer grafis umumnya akan menghindari menggunakan font ini.
8. Brush Script MT
Font ini terlihat klise dan umum digunakan. Desainer grafis akan memilih font lain yang lebih unik dan sesuai dengan desain mereka.
9. Hobo Std
Font ini terkesan terlalu quirky dan tidak serius. Desainer grafis akan memilih font yang lebih serius dan profesional.
10. Snap ITC
Font ini terkesan seperti font untuk desain anak-anak. Desainer grafis akan memilih font lain yang lebih serius dan cocok untuk jenis desain tertentu.Kesimpulannya, para desainer grafis memilih untuk menghindari font yang terlalu dekoratif, tidak serius, klise, dan tidak cocok untuk desain modern dan minimalis. Pilihan terbaik adalah menggunakan font yang bersih, profesional, dan mudah dibaca. Jadi, bagi para desainer grafis, memilih font yang tepat menjadi salah satu kunci dalam menciptakan desain yang menarik dan profesional. Dengan memilih font yang tepat, desain grafis yang dihasilkan akan lebih mudah dipahami dan menggambarkan pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, pemilihan font haruslah dilakukan dengan cermat dan bijak, agar dapat menghasilkan desain grafis yang menarik dan profesional.
Dalam dunia desain grafis, font merupakan salah satu elemen yang sangat penting. Namun, ada beberapa font yang paling dibenci oleh desainer grafis. Berikut ini adalah 5 font paling dibenci desainer grafis beserta kelebihan dan kekurangannya.
1. Comic Sans
Comic Sans adalah font yang paling dibenci oleh desainer grafis. Font ini terkenal karena sering digunakan secara berlebihan pada dokumen-dokumen resmi seperti surat pemberitahuan dari sekolah atau pemerintahan. Namun, ada beberapa pro dan kontra tentang penggunaan Comic Sans:
- Pro: Mudah dibaca
- Con: Terlalu informal untuk dokumen resmi
- Con: Terlalu sering digunakan sehingga terkesan klise
2. Papyrus
Papyrus adalah font yang sering digunakan untuk membuat efek eksotik. Namun, penggunaan Papyrus yang berlebihan juga menjadi alasan mengapa font ini sangat dibenci oleh desainer grafis. Berikut ini beberapa pro dan kontra tentang penggunaan Papyrus:
- Pro: Cocok untuk desain yang membutuhkan tampilan eksotik
- Con: Terlalu sering digunakan sehingga terkesan klise
- Con: Kurang sesuai untuk desain yang bersifat formal
3. Curlz MT
Curlz MT adalah font yang sering digunakan pada desain yang berhubungan dengan anak-anak atau pernikahan. Namun, penggunaan Curlz MT yang berlebihan juga menjadi alasan mengapa font ini sangat dibenci oleh desainer grafis. Berikut ini beberapa pro dan kontra tentang penggunaan Curlz MT:
- Pro: Cocok untuk desain yang bersifat playful
- Con: Kurang sesuai untuk desain yang bersifat formal
- Con: Terlalu sering digunakan sehingga terkesan klise
4. Impact
Impact adalah font yang sering digunakan untuk membuat efek teks yang besar dan kuat. Namun, penggunaan Impact yang berlebihan juga menjadi alasan mengapa font ini sangat dibenci oleh desainer grafis. Berikut ini beberapa pro dan kontra tentang penggunaan Impact:
- Pro: Cocok untuk desain yang membutuhkan tampilan teks yang besar dan kuat
- Con: Terlalu sering digunakan sehingga terkesan klise
- Con: Kurang sesuai untuk desain yang bersifat formal
5. Bleeding Cowboys
Bleeding Cowboys adalah font yang sering digunakan untuk membuat efek teks yang klasik atau vintage. Namun, penggunaan Bleeding Cowboys yang berlebihan juga menjadi alasan mengapa font ini sangat dibenci oleh desainer grafis. Berikut ini beberapa pro dan kontra tentang penggunaan Bleeding Cowboys:
- Pro: Cocok untuk desain yang membutuhkan tampilan klasik atau vintage
- Con: Terlalu sering digunakan sehingga terkesan klise
- Con: Kurang sesuai untuk desain yang bersifat formal
Dalam menghasilkan desain grafis yang baik, pemilihan font juga menjadi hal yang penting dan harus dipertimbangkan dengan baik. Sebagai desainer grafis, kita harus memperhatikan pro dan kontra dari setiap font yang akan digunakan agar hasil desain yang dihasilkan lebih tepat sasaran.
Banyak desainer grafis yang memiliki selera berbeda-beda dalam memilih jenis font untuk digunakan dalam pembuatan desain mereka. Namun, terdapat beberapa font yang paling dibenci oleh sebagian besar desainer grafis. Berikut adalah 5 font paling dibenci desainer grafis:
Pertama, Comic Sans. Font ini seringkali dianggap terlalu main-stream dan terlalu sering digunakan dalam desain yang tidak relevan. Selain itu, bentuk tipografinya yang terlalu lucu dan tidak serius membuat font ini tidak cocok digunakan dalam desain yang bersifat formal atau profesional.
Kedua, Papyrus. Font ini sering dianggap sebagai salah satu font yang paling tidak estetis. Bentuk tipografinya yang terlalu eksotis dan tidak jelas membuat font ini sulit untuk dibaca. Selain itu, font ini juga seringkali dianggap terlalu kuno dan tidak relevan dengan zaman sekarang.
Ketiga, Curlz. Font ini seringkali dianggap terlalu feminin dan terlalu manis. Bentuk tipografinya yang terlalu rumit dan terlalu banyak dekorasi membuat font ini sulit untuk dibaca dalam ukuran kecil. Selain itu, font ini juga seringkali dianggap tidak serius dan tidak cocok digunakan dalam desain yang bersifat formal atau profesional.
Keempat, Impact. Font ini seringkali dianggap terlalu kasar dan terlalu bold. Bentuk tipografinya yang terlalu tebal dan terlalu besar membuat font ini sulit untuk dibaca dalam ukuran kecil. Selain itu, font ini juga seringkali dianggap terlalu agresif dan tidak cocok digunakan dalam desain yang bersifat lembut atau feminin.
Terakhir, Courier. Font ini seringkali dianggap terlalu kuno dan terlalu formal. Bentuk tipografinya yang terlalu kaku dan terlalu jelas membuat font ini sulit untuk digunakan dalam desain yang bersifat kreatif atau modern. Selain itu, font ini juga seringkali dianggap terlalu membosankan dan tidak menarik perhatian.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam memilih jenis font yang tepat untuk digunakan dalam pembuatan desain Anda. Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan konteks dan tujuan dari desain tersebut sebelum memilih jenis font yang tepat.
Video 5 font paling dibenci desainer grafis
Banyak orang yang penasaran dengan 5 font paling dibenci oleh desainer grafis. Berikut adalah jawaban dari beberapa pertanyaan yang sering diajukan:
-
Font apa saja yang paling dibenci oleh desainer grafis?
- Comic Sans
- Papyrus
- Impact
- Curlz MT
- Jokerman
-
Mengapa font-font tersebut dibenci oleh desainer grafis?
Font-font tersebut sering digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan konteks desain. Selain itu, font-font tersebut dianggap klise dan kurang profesional.
-
Apa dampak penggunaan font yang salah pada desain?
Penggunaan font yang salah dapat mempengaruhi kesan visual dari desain. Jika font yang digunakan tidak sesuai dengan konteks desain, maka pesan yang ingin disampaikan tidak akan tersampaikan dengan jelas.
-
Bagaimana cara memilih font yang tepat untuk desain?
Pertimbangkan konteks desain dan tujuan dari desain tersebut. Pilihlah font yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, serta pastikan font tersebut mudah dibaca dan tidak mengganggu tampilan desain secara keseluruhan.
-
Apakah font yang populer selalu cocok untuk semua desain?
Tidak selalu. Setiap desain memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga font yang cocok untuk satu desain tidak selalu cocok untuk desain lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memilih font yang sesuai dengan karakteristik dari desain tersebut.